PALEMBANG, PALPOS.ID - Dalam menyambut Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa tidak hanya merayakannya dengan kembang api dan tarian naga yang megah tetapi juga dengan berbagai hidangan khas yang memiliki makna simbolis yang mendalam.
Salah satunya adalah kue keranjang atau dalam bahasa Tionghoa dikenal sebagai nian gao.
BACA JUGA:Warisan Kebudayaan: Merayakan Tradisi Tionghoa dalam Perayaan Tahun Baru Imlek
BACA JUGA:Perbedaan Makna Antara Jeruk Mandarin dan Jeruk Tangerine dalam Budaya Tionghoa
Kue keranjang bukan hanya sekadar makanan lezat tetapi juga memiliki makna khusus yang sangat dihargai dalam tradisi Imlek.
Dalam tradisi Tionghoa, kue keranjang melambangkan kemakmuran, keberuntungan dan umur panjang.
BACA JUGA:Pencarian Jeruk-jeruk Khusus dalam Menyambut Musim Imlek sebagai Simbol Kemakmuran dan Keberuntungan
BACA JUGA:Mainan Tradisional si Bola Bekel yang Kembali Populer
Bentuk bundar dan padat dari kue ini melambangkan kelanjutan dan kesatuan keluarga sementara warna kuning atau merah yang sering digunakan dalam kue ini melambangkan keberuntungan dan kekayaan.
Selain itu, kata "nian gao" dalam bahasa Tionghoa serupa dengan kata-kata yang berarti "naik lebih tinggi" dalam bahasa Mandarin sehingga kue ini juga dianggap sebagai simbol peningkatan keberuntungan dan status sosial.
BACA JUGA:Keberadaan Mainan Anak Mobil Tamiya yang Fenomenal
Menurut tradisi, kue keranjang biasanya dimakan selama perayaan Imlek sebagai simbol harapan untuk mendapatkan keberuntungan dan kemakmuran di tahun yang baru.
Orang-orang Tionghoa percaya bahwa menyantap kue keranjang pada awal tahun akan membawa keberuntungan dan kesuksesan bagi mereka sepanjang tahun.
BACA JUGA:Lego Mainan yang Membangun Dunia Imajinasi dengan Kreativitas Tak Terbatas
BACA JUGA:Anak-Anak Kembali Tertarik pada Permainan Tradisional Ketapel
Oleh karena itu, kue keranjang sering dihadirkan sebagai hadiah atau dihidangkan selama perayaan Tahun Baru Imlek sebagai tanda kasih sayang dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Selain itu, kue keranjang juga menjadi bagian penting dalam tradisi keluarga Tionghoa.