Namun, sebelum implementasi dapat dilakukan,
TNI AL sedang melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan kapal mana yang paling cocok dan efektif untuk dipersenjatai dengan rudal ATMACA.
PT PAL, sebagai galangan kapal terkemuka di Indonesia, juga telah terlibat dalam proses ini.
BACA JUGA:Pembuktian AK-47 di Tangan RPKAD : Brutalnya Penyerbuan Markas Mapu di Perbatasan Kalimantan
BACA JUGA:Senapan Serbu AK-74M: Senjata Terkejam Andalan Angkatan Darat Rusia
Mereka telah mempresentasikan kemajuan dalam modernisasi 41 kapal, dengan 25 kapal perang yang sudah diperbaiki bagian badannya.
Proyek modernisasi ini melibatkan berbagai jenis kapal, termasuk fast patrol boat (FBB) class, PKR class, Sigma class, dan Corvette Fatahillah class.
Kemampuan PT PAL dalam merancang dan memperbaiki kapal merupakan aset penting dalam memastikan kesuksesan implementasi rudal ATMACA.
BACA JUGA:Senapan Serbu AK-47: Kisah Legendaris di Balik Senjata Paling Kejam dan Mematikan
Peran Menhan Prabowo dalam mendorong modernisasi dan perkuatan pertahanan laut juga patut diapresiasi.
Arahannya kepada TNI AL untuk mempelajari lebih lanjut kapal-kapal yang membutuhkan modernisasi menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan bahwa angkatan laut Indonesia siap menghadapi tantangan masa depan.
Kerjasama antara pemerintah dan industri pertahanan dalam hal ini menjadi kunci untuk memastikan bahwa Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pertahanan lautnya secara efektif dan efisien.
BACA JUGA:Senapan Serbu AK-47, Senjata Paling Terjahat dan Mematikan di Muka Bumi
BACA JUGA:Rahasia Bahasa Jawa di Balik Senjata Paling Kejam AK-47: Guyonan Ala TNI Okeh Banget dan Ora Akeh
Pemberitaan tentang pembelian 45 rudal ATMACA oleh Indonesia melalui PT Republik Defesindo dari Rocketsan Turki telah menambahkan kepastian akan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dalam memperkuat pertahanan lautnya.