Universitas IBA Palembang Suarakan Ancaman Terhadap Demokrasi dalam 'Petisi Bumi Sriwijaya’

Kamis 08-02-2024,22:43 WIB
Reporter : Robby
Editor : Koer

POLITIK, PALPOS. ID - Suara keprihatinan  para civitas akademika terhadap kondisi demokrasi di tanah air jelang Pemilu 2024 terus bergulir. Kali ini disuarakan Universitas IBA Palembang, mulai dari Rektor hingga mahasiswa.

Dalam sebuah pernyataan yang disebut "Petisi Bumi Sriwijaya," kampus ini menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi demokrasi Indonesia menjelang Pemilihan Umum 2024. 

Kegiatan yang digelar Rabu, 7 Januari 2024, ini digelar di pintu masuk Kampus Universitas IBA Palembang, petisi ini dibacakan secara resmi.

BACA JUGA:KPU OKU Sebut Persiapan Pendistribusian Logistik Capai 100 Persen

BACA JUGA:OKU Timur Peringkat Enam Rawan Politik Uang Se Indonesia, Ketua Bawaslu OKUT Sebut Itu Data Lama

Rektor, dosen, dan mahasiswa, bersatu dalam apa yang mereka sebut sebagai. Dimana pernyataan tersebut merupakan ekspresi keprihatinan mendalam terhadap arus demokrasi yang dianggap semakin terancam.

Rektor Universitas IBA Palembang, Dr Tarech Rasyid MSi menyuarakan keprihatinannya dan menyerukan dihentikannya politisasi kebijakan negara menjelang Pemilu 2024.

Tuntutan ini diarahkan kepada lembaga-lembaga penyelenggara pemilu, termasuk KPU dan Bawaslu, serta TNI, Polri, dan pemerintah agar bersikap netral guna menjaga integritas dan keadilan dalam pelaksanaan Pemilu.

BACA JUGA:18 Parpol di Ogan Ilir Sepakati Pemilu Damai Tanpa Politik Uang, Hoax dan Sara

BACA JUGA:BEM Unsri Kritik Putusan MK, Tolak Politik Dinasti

Dikatakan Tarech, Universitas IBA Palembang sebagai kampus kebangsaan religius, turut menyuarakan keprihatinan terhadap kondisi kehidupan berbangsa, bernegara, dan berdemokrasi saat ini.

“Kami menilai bahwa kehidupan berdemokrasi di Indonesia mengalami tantangan serius yang dapat membahayakan fondasi negara,” ujarnya.

Dikatakan Tarech, para guru besar di kampus, sebagai penjaga nilai-nila kebangsaan, seringkali dituduh sebagai partisan karena menyuarakan nurani terhadap pengabaian etika, moral, nilai-nilai Pancasila, dan pelanggaran norma konstitusi Republik Indonesia (UUD 1945).

BACA JUGA:Partisipasi Perempuan di Politik Masih Rendah, Ini Dampaknya..

BACA JUGA:Caleg DPR RI, Reny Astuti Dengarkan Orasi Politik Anies Baswedan

Dalam kesempatan itu,  Tarech menyinggung adanya operasi oleh oknum yang mengaku sebagai aparat kepolisian yang meminta pembuatan video testimoni yang mengapresiasi kinerja Presiden.

Operasi serupa juga dilaporkan terjadi terhadap rektor atau kampus lain yang belum menyuarakan kegelisahan terhadap kondisi demokrasi menjelang Pemilu 2024.

Kategori :