Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, penyuluhan keagamaan tidak hanya dilakukan oleh penyuluh agama Islam saja, tetapi juga melibatkan penyuluh agama dari berbagai agama yang umatnya menjadi WBP.
Ini mencakup penyuluh agama Kristen atau Nasrani yang juga memiliki jadwal rutin bimbingan keagamaan kepada WBP di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.
Pembinaan keagamaan ini bukan hanya tentang pemahaman doktrin agama semata, tetapi juga mencakup pembentukan karakter dan nilai-nilai moral yang positif bagi para WBP.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Sumsel Bekali Pegawai Lapas/ Rutan Bela Diri Kempo
BACA JUGA: Lingkungan Kekayaan Intelektual, Kemenkumham Sumsel Bakal Luncurkan
Setidaknya ada enam pilar karakter yang dapat dibentuk melalui pembinaan keagamaan ini, yaitu kejujuran, rasa percaya diri, rasa hormat, rasa tanggung jawab, rasa kepedulian, dan rasa toleransi antara sesama.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan, penyuluhan keagamaan dilakukan secara rutin, yaitu dua kali dalam sebulan.
Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek agama, praktek ibadah, serta nilai-nilai moral dan sosial yang diharapkan dapat menjadi landasan bagi perbaikan perilaku para WBP.
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel : Sarana Asimilasi dan Edukasi Milik Lapas Kayuagung Jadi Tujuamn Wisata Edukatif
Dalam acara penyuluhan keagamaan ini, terdapat kehadiran berbagai pihak yang terlibat dalam proses pembinaan dan pemasyarakatan, seperti Kasubag TU, Kasi Binadik, Kasi Kamtib, Ka. KPLP, Kasi Kegiatan Kerja, dan Kasubsi Bimaswat.
Hal ini menunjukkan komitmen dari berbagai pihak untuk mendukung dan melaksanakan program-program pembinaan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.
Penyuluhan keagamaan ini juga dipimpin langsung oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Musi Rawas, Bapak H. Kholil Aziz.
BACA JUGA: kanwil Kemenkumham Sumsel Bina 5 Kabupaten Raih Peduli HAM
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Tindaklanjuti Aduan Pelanggaran HAM di Kabupaten OKI
Kehadiran beliau memberikan dampak positif yang signifikan dalam menyampaikan materi-materi agama serta memberikan dorongan moral bagi para WBP untuk memperbaiki diri dan menjalani kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.