Namun, ia juga mengakui bahwa peluang kemenangan Anies Baswedan di putaran kedua melawan Prabowo Subianto sangat terbuka lebar.
Dedi melihat tren elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu meningkat cukup signifikan, membuatnya semakin termotivasi untuk memenangkan putaran kedua.
BACA JUGA:Ganjar-Mahfud MD Bangun Program Rumah Kita untuk Rakyat Jika Menang Pilpres 2024
"Anies dipastikan semakin termotivasi untuk menang. Anies berpeluang menang pada putaran kedua," ujarnya.
Meskipun demikian, Dedi tidak menutup mata terhadap kemungkinan kejutan dari Ganjar Pranowo.
Ia menyatakan bahwa Ganjar juga memiliki potensi untuk meloloskan diri ke putaran kedua dan menghadapi Prabowo-Gibran.
Survei IPO: Dasar Utama Penilaian
Survei terakhir yang dilakukan oleh IPO sejak 1 Januari hingga 7 Januari 2024, melibatkan 1.200 responden yang memenuhi kriteria memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun.
BACA JUGA:KPU Percepat Jadwal Pendaftaran Capres dan Cawapres Pilpres 2024: Ini Alasan dan Dampaknya
BACA JUGA:Pemekaran Sumsel Barat Ditarget Sebelum Pilpres 2024, Ini yang Akan Dilakukan Tim Presedium
Metode survei menggunakan multistage random sampling dan pembagian kuesioner secara langsung.
Dengan margin of error sekitar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, survei ini memberikan gambaran yang cukup akurat tentang elektabilitas masing-masing pasangan calon.
Dampak Potensial Terpecahnya Suara Pendukung Prabowo
Analisis Dedi tentang potensi terpecahnya suara pendukung Prabowo-Gibran menjadi titik fokus perdebatan.
Beberapa analis politik berspekulasi bahwa jika Prabowo Subianto tidak mencapai satu putaran, elit dan pendukungnya mungkin terpecah.