SUMATERA UTARA, PALPOS.ID - Tanjung Balai di Sumatera Utara: Membangun Sejarah Sebagai Ibukota Baru Provinsi Sumatera Timur.
Tanjung Balai sebuah kota yang strategis di ujung barat Provinsi Sumatera Utara, tengah mempersiapkan diri untuk mengukir sejarah baru sebagai ibukota dari Provinsi Sumatera Timur yang sedang dalam proses pemekaran.
Dengan batas wilayah yang terletak di selatan 2 derajat 58 Lintang Utara dan 99 derajat 48 Bujur Timur, kota ini menjadi pusat perhatian dalam diskusi mengenai pemekaran Provinsi Sumatera Utara.
Sejarah dan Letak Geografis Tanjung Balai
Tanjung Balai memiliki sejarah yang kaya, dimulai dari pertengahan abad ke-18 saat Kesultanan Asahan dibentuk oleh Pemerintah Hindia Belanda.
BACA JUGA:Wacana Tiga Provinsi Baru di Sumatera Utara (Sumut): Membuka Era Otonomi Lebih Luas
BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sumatera Utara (Sumut): Muncul Wacana 5 Provinsi Baru Termasuk Sumatera Timur
Pada waktu itu, Tanjung Balai dijadikan pusat perdagangan dan transportasi hasil kebun di wilayah Sumatera Timur.
Dengan luas wilayah mencapai 60 kilometer persegi, kota ini memiliki potensi besar sebagai pusat administratif ideal.
Dikelilingi oleh Kabupaten Asahan, Tanjung Balai berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Balai di utara, Kecamatan Simpang Empat dan Sei Kepayang di selatan dan barat, serta Sungai Asahan di sebelah timur yang menjadi sungai terpanjang di Provinsi Sumatera Utara.
Potensi dan Keunggulan Tanjung Balai
Sungai Asahan yang melintasi kota ini menjadi nilai tambah, memberikan akses transportasi yang efisien.
BACA JUGA:Mewujudkan Pemerataan Pembangunan: Rencana Pemekaran Kabupaten di Sumatera Utara (Sumut)
BACA JUGA:Wacana Tiga Provinsi Baru di Pulau Sumatera: Pemekaran Sumatera Utara Menuju Era Otonomi Baru
Dengan populasi sekitar 125 ribu jiwa, Tanjung Balai pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan kepadatan penduduk mencapai 20.000 per kilometer persegi.