Kemunduran Proyek:
Meskipun beberapa bangunan utama telah berdiri, pembangunan masih belum selesai.
Bangunan penting seperti Masjid Agung dan Gedung DPRD Provinsi Lampung masih berbentuk rangka.
BACA JUGA:Usulan Pemekaran Kabupaten Tulang Bawang Timur Mendapat Dukungan Luas dari Tokoh dan Pejabat Lampung
Bahkan, bangunan yang hampir rampung seperti kantor Gubernur Lampung mengalami kerusakan parah tanpa penjagaan memadai.
Pemanfaatan Lahan dan Insentif:
Warga setempat memanfaatkan lahan kosong untuk bertani karena pembangunan kota baru mangkrak.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, menunjuk petugas keamanan lahan dan gedung milik Pemprov Lampung.
Insentif besar diberikan kepada petugas keamanan, mencerminkan anggaran besar yang dialokasikan untuk menjaga aset terbengkalai.
Harapan dan Tantangan ke Depan:
Warga setempat berharap agar proyek selesai dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Tantangan melibatkan masalah keuangan, perencanaan yang tidak matang, dan manajemen proyek yang tidak efektif.
Pemerintah Provinsi Lampung perlu upaya serius untuk mengatasi masalah ini dan membangkitkan kembali harapan masyarakat.
Dalam menghadapi kondisi terakhir pembangunan kota baru calon ibukota Provinsi Lampung yang terbengkalai, muncul berbagai pertanyaan dan keprihatinan.
Dengan biaya yang telah dihabiskan dan harapan warga yang pudar, proyek ini menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah daerah dalam merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek pembangunan yang berskala besar.