BACA JUGA:Semangat Pemilu, Pj Walikota Palembang Ratu Dewa dan Keluarga Salurkan Hak Suara
BACA JUGA: Pj Walikota Palembang Usulkan 6.211 Formasi ASN PPPK dan CPNS untuk Tahun 2024
menyebabkan para pedagang tidak dapat berjualan. Pada Jumat (8/3/2024), pengelola memasang pagar seng mengelilingi seluruh gedung Pasar 16 Ilir.
Pada pagar tersebut terpampang desain gedung yang direvitalisasi, serta harga dan ukuran kios-kios.
Harga kios bervariasi tergantung pada ukuran, mulai dari Rp 350 juta hingga Rp 475 juta.
Selain itu, terdapat pengumuman yang menyatakan bahwa gedung pasar sedang dalam tahap pembangunan di lantai basement, lantai dasar, dan lantai-lantai berikutnya.
BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Ratu Dewa Datangi Rumah Korban Banjir 3-4 Ulu Serahkan Bantuan
BACA JUGA:Pengurus INKADO Kota Palembang Resmi Dilantik, Ini Pesan Pj Wako Palembang dan Kajari Prabumulih
Pengumuman tersebut juga menyediakan nomor kontak untuk pedagang yang berminat membeli kios atau mengambil barang-barang mereka dalam waktu 7 hari.
Pedagang mengungkapkan protesnya karena mereka merasa kalau pemerintah sudah benar benar tidak berpihak kepada pedagang kecil.
Menurut mereka harga yang ditetapkan PT BCR sanagat memberatkan, bahkan terkesan kalau mereka sengaja mengusir pedagang secara halus.
BACA JUGA:Palembang Siaga Banjir, Pj Walikota Palembang Ratu Dewa Instruksikan Camat dan OPD Turun ke Lapangan
BACA JUGA:Mengintip Keajaiban Stroberi: Solusi Ampuh untuk Kulit Kusam
"Jujur saja, dengan harga sebesar itu, tentu sangat sulit untuk dijangkau oleh pedagang disini. Harusnya pemerintah lebih berpihak kepada pedagang, dengan memberikan harga yang terjangkau," tukasnya.
Aksi protes ini merupakan ekspresi keberatan pedagang terhadap tindakan yang diambil oleh pengelola tanpa konsultasi atau kesepakatan sebelumnya.
Mereka merasa bahwa tindakan tersebut merugikan dan mengancam mata pencaharian mereka.