Untuk pecahan Rp 1.000, gambar utamanya adalah tokoh pahlawan nasional Tjut Meutia, bukan Menteri Keuangan Sri Mulyani seperti yang diklaim dalam klaim hoaks yang beredar di media sosial.
BACA JUGA:Pesan Tiket Lebaran? Simak Strategi Baru Kereta Api Indonesia dalam Mengatasi Kepadatan Pemesanan
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Selatan, Ricky P Gozali, juga menegaskan bahwa klaim tersebut tidak benar.
"Itu tidak benar, Bank Indonesia tidak mengeluarkan uang emisi terbaru," tutupnya.
Reaksi cepat dari Bank Indonesia dan pernyataan yang jelas dari para pejabatnya menyoroti pentingnya untuk memeriksa dan memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, terutama di era media sosial di mana informasi dapat dengan mudah tersebar luas tanpa melalui proses verifikasi yang memadai.
BACA JUGA:Melampaui Batas: Peningkatan Kedatangan Wisatawan Internasional ke Indonesia
BACA JUGA:Infinix Zero 30 5G vs Redmi Note 13 Pro: Persaingan Sengit di Pasar Ponsel Menengah Indonesia
Klaim hoaks terkait uang kertas baru ini menunjukkan bagaimana cepatnya informasi palsu dapat menyebar di era digital saat ini.
Meskipun Bank Indonesia telah memberikan klarifikasi resmi bahwa klaim tersebut tidak benar, namun tetap saja, klaim tersebut telah menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian di kalangan masyarakat.
Hal ini juga menyoroti pentingnya untuk memeriksa dan memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, terutama di era media sosial di mana informasi dapat dengan mudah tersebar luas tanpa melalui proses verifikasi yang memadai.
BACA JUGA:Perekonomian Indonesia Tetap Stabil di Tengah Tantangan Global
Masyarakat perlu waspada terhadap berita palsu atau hoaks yang dapat mempengaruhi persepsi dan keputusan mereka.
Klaim hoaks terkait dengan uang kertas baru bergambar Sri Mulyani ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih bijak dalam mengonsumsi dan menyebarkan informasi, serta untuk selalu memeriksa keabsahan dan kebenaran informasi sebelum menyebarkannya kepada orang lain.
Dalam era di mana informasi dapat dengan mudah dimanipulasi dan disebarkan dengan cepat, kehati-hatian dan kewaspadaan sangatlah penting. ***