Dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti Safari Ramadhan dan pesantren kilat, diharapkan narapidana dapat memanfaatkan waktu mereka di dalam lembaga pemasyarakatan untuk merenungi kesalahan, memperdalam pemahaman agama, dan memperbaiki diri secara keseluruhan.
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Dampingi Pendaftaran Jeruk Gerga Sebagai Indikasi Geografi Pagar Alam
BACA JUGA: Berbagi Berkah Kemenkumham Sumsel Bagikan Ratusan Takjil
Pembinaan kerohanian ini juga dianggap sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial narapidana ke masyarakat.
Dengan memiliki landasan spiritual yang kuat, diharapkan mereka dapat kembali menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat setelah masa hukuman mereka selesai.
Kesempatan untuk beribadah dan memperdalam agama menjadi hak setiap individu, tanpa terkecuali bagi mereka yang berada dalam lembaga pemasyarakatan.
BACA JUGA: Kakanwil Kemenkumham Sumsel Sambangi Pemkab OKU, Ini yang Dibahas
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Gelar Safari Ramadan Pertama di Rutan Palembang
Dalam konteks ini, upaya Kemenkumham Sumsel untuk meningkatkan pembinaan kerohanian narapidana selama bulan suci Ramadhan merupakan langkah yang sangat positif dan patut diapresiasi.
Semoga kegiatan-kegiatan ini dapat memberikan dampak yang positif tidak hanya bagi narapidana itu sendiri tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat tempat mereka berasal. ***