Meskipun pengembangan kendaraan tempur masih menjadi tantangan yang besar karena keterbatasan teknologi dan bahan baku, Indonesia telah mencapai kemandirian dalam beberapa aspek kendaraan operasional.
Salah satu strategi yang digunakan adalah fokus pada pengembangan sistem alat perang, terutama sistem perangkat lunak yang mengendalikan platform tempur seperti kapal, darat, dan pesawat.
Meskipun beberapa komponen keras masih diimpor, upaya ini memungkinkan Indonesia untuk memiliki kemandirian dalam pengembangan perangkat lunak.
BACA JUGA:Mengubah Permainan Perang Udara: Su-30MKI India Diperkuat dengan Cat Penyerap Radar
BACA JUGA: Tantangan Indonesia : PT PAL dan Visi Indonesia Menuju 12 Kapal Selam
Dengan demikian, Indonesia sedang meniti jalan panjang menuju kemandirian produksi alutsista.
Meskipun tantangan masih ada di depan, langkah-langkah strategis yang diambil oleh industri pertahanan Indonesia menunjukkan komitmen mereka untuk mengatasi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kekuatan pertahanan negara secara keseluruhan.***