Menyelami Identitas Tatar Pasundan: Menelusuri Jejak Otonomi Baru Provinsi Pasundan Pemekaran Jabar.
Dalam era globalisasi yang terus berkembang, menjaga dan memperkuat karakteristik budaya lokal menjadi tantangan yang tak terhindarkan bagi banyak daerah di seluruh dunia.
Provinsi Pasundan, yang sebelumnya dikenal sebagai Jawa Barat, menjadi salah satu contoh yang menarik dalam dinamika perubahan nama dan upaya pelestarian identitas budaya Tatar Pasundan.
Dalam perjalanan sejarahnya, provinsi ini telah mengalami transformasi yang memengaruhi tidak hanya namanya tetapi juga pendidikan dan kesadaran identitas masyarakatnya.
Mari kita telusuri lebih dalam melalui jejak perubahan ini.
1. Sejarah Identitas Provinsi Pasundan:
Sejarah panjang Provinsi Pasundan melibatkan identitas budaya yang kaya dari Tatar Pasundan.
Sejak zaman kerajaan Nusantara, wilayah ini telah dikenal dengan berbagai sebutan, termasuk Tatar Sunda, Parahyangan, Sunda Kalapa, dan Pasundan.
Namun, seiring dengan gelombang globalisasi, identitas ini mulai terkikis.
2. Pergantian Nama Provinsi Pasundan:
Pemberian nama Jawa Barat dianggap tidak mencerminkan karakteristik budaya yang kaya dari Tatar Pasundan.
Masyarakat Parahyangan, termasuk tokoh, seniman, budayawan, dan masyarakat adat, bersama-sama menginisiasi perubahan nama provinsi ini sebagai upaya pelestarian warisan budaya dan sejarah yang semakin terkikis.
3. Legitimasi Inisiasi Pergantian Nama:
Inisiasi pergantian nama menjadi Provinsi Pasundan bukanlah semata aspirasi tanpa dasar hukum.
Diakui dalam berbagai peraturan dan undang-undang, perubahan ini memberikan landasan hukum bagi upaya pelestarian identitas budaya Tatar Pasundan.
4. Dampak Globalisasi terhadap Identitas Lokal: