PLTU ini dibangun dengan semangat motto RA Kartini, "Habis Gelap Terbitlah Terang," yang menjadi simbol semangat untuk kemajuan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Potensi Kabupaten Banjarnegara Ditengah Otonomi Baru Jawa Selatan
Sejarah panjang Jepara juga mencakup keterlibatannya dalam jalur perdagangan maritim.
Sebelum abad ke-17, Selat Muria memisahkan wilayah Pantura, termasuk Jepara, Kudus, dan Pati, dari daratan Pulau Jawa.
Wilayah ini menjadi jalur perdagangan yang ramai, dan jejak sejarahnya masih dapat ditemukan hingga kini.
Salah satu peninggalan sejarah yang masih berdiri kokoh di Jepara adalah Benteng Portugis.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kota Salatiga: Dinamika dan Perdebatan Otonomi Baru di Provinsi Jawa Tengah
Dibangun pada 1632 oleh bangsa Portugis saat pemerintahan Sultan Agung di Kerajaan Mataram, benteng ini menjadi pusat pertahanan strategis dan jalur pelayaran penting.
Kini, Benteng Portugis telah menjadi salah satu objek wisata terkemuka di Jepara yang menarik banyak pengunjung.
Dengan segala kekayaan sejarah, budaya, dan potensi ekonominya, Jepara menjadi bagian yang menarik dari rencana pemekaran Provinsi Jawa Utara.
Melalui penguatan industri, pariwisata, dan kebudayaan, Jepara siap untuk meraih tempatnya dalam membentuk identitas baru provinsi tersebut.
Dukungan dan perhatian terus menerus dari pemerintah dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan bagi Jepara dalam mengoptimalkan segala potensi yang dimilikinya.