Selanjutnya tampak perempuan tersebut menyuntik pasien tepat di pinggul korban.
BACA JUGA:Serahkan Bantuan Sosial UEP, Pj Walikota Prabumulih Berharap Dapat Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
"Ini obatnyo obat paten nian ini, Insya Allah tapi. kalu nak lebih sembuh lagi ketemu anak-anak Alhamdulillah mudah-mudahan bae Allahu Akbar,
Bismillah yuk yo ini obatnyo agak banyak jadi agak lamo nyuntiknyo ini obat radang samo lambunyo bae," kata bidan tersebut sembari mulai menyuntik si pasien.
Kronologi kejadian yang terungkap dalam postingan akun tersebut menambahkan lapisan baru dalam kasus ini.
Pasien pertama kali datang ke bidan pada 23 November 2023, mengeluhkan sakit mag, namun tidak dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti cek lab atau citiscan.
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Gelar Musrenbang RPJPD 2024-2025 dan RKPD 2025
BACA JUGA:Lantik Ratusan PPPK, Pj Walikota Prabumulih Ingatkan Agar Disiplin dan Tidak Selingkuh
Pasien kemudian dirawat selama kurang lebih satu minggu dan diberikan suntikan obat-obatan oleh bidan tersebut.
Setelah seminggu dirawat, kondisi pasien malah semakin memburuk, dan keluarga pasien mengungkapkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan dalam kondisi kesehatan pasien setelah mendapatkan perawatan dari bidan tersebut.
Bahkan, pasien akhirnya meninggal dunia pada 22 Januari 2024 setelah menjalani proses cuci darah karena mengalami pembengkakan ginjal yang tidak terduga.
Video yang viral tersebut menuai beragam komentar dari netizen, diantaranya akun @tanakamd.
BACA JUGA:Sempat Vakum 3 Bulan, Akhirnya Program Jumat Berbagi Partai Demokrat Prabumulih Kembali Berlanjut
“Dari video ini, minimal ada 10 ampul + 1 vial injeksi yang diberikan. Potensi overdosis dan interaksi obat²an Ini yang bisa menyebabkan terjadinya penurunan fungsi ginjal.