Pegunungan yang berbatu kapur menjulang di sebagian besar wilayah Kabupaten Wonogiri, terutama di bagian selatan, menawarkan panorama alam yang memukau.
Jajaran Pegunungan Seribu, yang menjadi sumber mata air Bengawan Solo, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang mencari petualangan di alam liar.
Kabupaten ini juga dikenal karena karakteristik geografisnya yang mendukung pertanian di bagian utara, menawarkan pengalaman eksplorasi yang berbeda bagi para pecinta alam.
2. Asal Nama "Wonogiri"
Kata "Wonogiri" berasal dari bahasa Jawa, di mana "wana" berarti hutan atau sawah, sementara "giri" berarti gunung atau pegunungan.
Nama ini mencerminkan secara akurat kekayaan geografis Kabupaten Wonogiri yang meliputi hutan, sawah, dan pegunungan.
3. Kota Gaplek: Surganya Singkong
Kabupaten Wonogiri dikenal sebagai produsen singkong atau ubi kayu terbesar. Singkong merupakan komoditas utama di daerah ini, dengan produksi melebihi 1 juta ton per tahun.
Singkong diolah menjadi berbagai produk seperti tiwul, tape, getuk, tepung, dan camilan ringan, menjadi bagian integral dari budaya dan ekonomi lokal.
4. Pangeran Sambernyawa: Pahlawan Wonogiri
Raden Mas Said atau KGPAA Mangkunegara I, juga dikenal sebagai Pangeran Sambernyawa, merupakan tokoh kunci dalam sejarah perjuangan Wonogiri melawan penjajahan Belanda.
Pangeran ini berhasil memerintah selama lebih dari 40 tahun dan meninggalkan warisan berupa pembangunan tempat ibadah serta perkembangan kebudayaan.
Pengabdian dan perjuangannya diakui dengan pengangkatan sebagai pahlawan nasional pada tahun 1983.
5. Pesona Wisata yang Memikat
Wonogiri bukan hanya tentang alam dan sejarah, tetapi juga tentang pesona wisata yang memikat.
Waduk Gajah Mungkur, Pantai Nampu, dan Wisata Gantole adalah beberapa destinasi yang populer.