"Bravo Zulu!" TNI AL Pamer Kekuatan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan 2024

Jumat 10-05-2024,08:07 WIB
Reporter : Koer
Editor : Erika

Dalam sebuah pernyataan, Laksamana Ali juga menekankan pentingnya latihan gabungan seperti ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan interoperabilitas antar segmen TNI AL, serta untuk menjaga kedaulatan wilayah perairan Indonesia.

“Latihan ini adalah demonstrasi dari kemampuan tempur dan komitmen kita untuk melindungi bangsa dan negara,” ujar Laksamana Ali.

Latihan ini tidak hanya tentang penembakan dan manuver taktis, tetapi juga mengasah kemampuan para prajurit dalam perencanaan strategis dan eksekusi dalam kondisi yang mendekati pertempuran sebenarnya.

BACA JUGA:Angkatan Udara Amerika Sukses Uji Terbang X-62 Vista Menggunakan Kecerdasan Pilot AI

BACA JUGA:Rusia Sukses Jatuhkan Empat Rudal ATACMS AS di Crimea

KRI Halasan-630 dan KRI Kapak-625, sebagai bagian dari kelas kapal cepat rudal (KCR-60), dirancang khusus untuk operasi di wilayah pesisir dan laut dangkal, sehingga membuatnya sangat efektif untuk pertahanan pesisir Indonesia.

Senjata seperti rudal Exocet dan C-802 adalah elemen penting dalam doktrin pertahanan maritim, yang memungkinkan TNI AL untuk mempertahankan dominasi di laut melawan berbagai ancaman.

Keberhasilan ini juga menunjukkan kemajuan teknologi pertahanan yang dimiliki oleh Indonesia dan kemampuan para prajurit dalam mengoperasikannya.

BACA JUGA:Kapabilitas Militer China dengan Peluncuran ALBM KD-21 dari Pesawat Pembom H-6K

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Senapan SS Bullpup dari PT Pindad Yang Dilupakan

Selain itu, Latopslagab 2024 juga menampilkan latihan interoperabilitas dengan menggunakan sistem komunikasi dan koordinasi yang terintegrasi antar kapal dan unit TNI AL.

Ini merupakan aspek penting dalam menjaga keefektifan operasi gabungan, dimana setiap unit perlu bekerja secara sinergis dan responsif terhadap dinamika di medan pertempuran.

Latihan ini juga menjadi kesempatan untuk mengevaluasi dan memperbaiki doktrin operasional, taktik tempur, serta prosedur yang diterapkan dalam TNI AL, dengan mengambil pelajaran dari setiap skenario yang dijalankan.

BACA JUGA:Tak Terlihat vs Tak Tertandingi: Menguji Efektivitas S-400 Melawan F-35

BACA JUGA:Transformasi Pertahanan: Prancis dan Jerman Berkolaborasi dalam Proyek MGCS

Analisis mendalam terhadap hasil latihan ini akan berkontribusi pada pengembangan strategi pertahanan maritim Indonesia yang lebih robust dan adaptif di masa depan.

Kategori :