Apresiasi dari OMS
Ketua Tim OMS, Aliyul Hidayat, yang juga Technical Officer dari Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI), menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan yang luar biasa dari Dinsos Palembang.
"Kami tentunya akan segera menindaklanjuti kerja sama ini dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman atau MoU," katanya.
BACA JUGA:Ternyata Pare Bisa Membantu Mengobati HIV
BACA JUGA:Wow Manfaat Luar Biasa Temu Kunci, Bisa Ringankan Gejala HIV
Aliyul juga menegaskan bahwa Kota Palembang merupakan daerah dengan jumlah penyintas HIV atau orang dengan HIV (ODHIV) terbanyak di Sumatera Selatan.
Penanganan terhadap penyintas HIV di kota ini masih belum optimal, terutama bagi penyintas yang tergolong kurang mampu.
Karena itu, kolaborasi antara pemerintah dan OMS menjadi kunci untuk mewujudkan three zero: zero infeksi baru, zero kematian, dan zero stigma/diskriminasi terhadap ODHIV.
Audiensi dengan Perwakilan OMS
Dalam audiensi tersebut, turut hadir perwakilan OMS lainnya seperti Adinkes Sumsel, Yayasan Intan Maharani, Yayasan Sriwijaya Plus, Jaringan Indonesia Positif, dan salah satu Media online di Palembang.
BACA JUGA:Jumlah Penderita HIV/Aids Bertambah, Ini Kata Dewan
BACA JUGA:Jhon Lbf Kaget Tukul Arwana Mau Jadi Brand Ambassador Hive Five
Mereka sepakat bahwa sinergi antara pemerintah dan OMS sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup penyintas HIV dan TB di Kota Palembang.
Adinkes Sumsel, salah satu OMS yang terlibat, menyatakan bahwa mereka siap mendukung program-program yang direncanakan oleh Dinsos Palembang.
Yayasan Intan Maharani dan Yayasan Sriwijaya Plus juga menyampaikan komitmen mereka untuk terus berpartisipasi aktif dalam upaya pemberdayaan penyintas.
Jaringan Indonesia Positif, yang dikenal aktif dalam advokasi hak-hak penyintas HIV, juga menyambut baik inisiatif ini dan berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan.