Ini berarti beberapa unit roket bisa ditembakkan secara beruntun, meningkatkan efektivitas dan daya serang dalam medan perang.
MLRS BusurGeni sendiri adalah hasil inovasi dalam negeri, yang saat ini telah mencapai tahap III pengembangannya.
BACA JUGA:Tank Challenger 3 Baru Angkatan Darat Inggris jalani Uji Coba Tembakan Langsung Pertama
BACA JUGA:Bocoran Rendering KC-Z: Pesawat Tanker Siluman Masa Depan dari Lockheed Martin Terungkap
Pada tahap uji coba, penembakan roket dilakukan menggunakan 8 peluncur untuk mengetahui intensitas penembakan atau Rate Of Fire (ROF).
Hasil dari uji coba ini sangat penting untuk memastikan bahwa sistem ini dapat diandalkan oleh Satuan Artileri Medan TNI AD dalam operasional tempur.
Salah satu tujuan utama dari riset roket ini adalah untuk menguasai teknologi sistem propulsi roket.
BACA JUGA:KSAL Optimistis TKDN Kapal Selam Scorpene Evolved Lebih dari 50 Persen
BACA JUGA:Babcock Tandai Milestone Penting: Mesin Utama Terpasang di HMS Active!
Ini melibatkan berbagai aspek teknis dan ilmiah mulai dari penentuan komposisi bahan bakar, proses manufaktur yang efisien, hingga aplikasi praktis untuk Rol Ex-70.
Teknologi propulsi roket adalah kunci untuk meningkatkan kinerja dan jangkauan roket, sehingga menguasainya berarti memiliki kontrol penuh terhadap salah satu elemen krusial dalam teknologi pertahanan.
Pengembangan roket ini melibatkan berbagai disiplin ilmu, mulai dari kimia, fisika, hingga teknik mesin.
BACA JUGA:Kerjasama Strategis di DSA 2024 Antara Korea Selatan dan Malaysia
BACA JUGA:Kekuatan Tersembunyi: Mengapa Kapal Selam SSN Menjadi Ancaman yang Serius?
Setiap tahap penelitian dan pengembangan dilakukan dengan teliti untuk memastikan bahwa roket ini memenuhi standar kualitas dan keandalan yang tinggi.
Setelah melalui berbagai tahap uji coba, langkah selanjutnya adalah melakukan sertifikasi guna memperoleh sertifikat kelaikan.