Helikopter dengan berat 2.961 kilogram ini dapat memuat dua kru dan enam penumpang, dengan bobot maksimal 5.080 kilogram. Kapasitas tangki bahan bakarnya adalah 1.447 pon, sedangkan kecepatan maksimumnya mencapai 111 knot.
Mesin yang digunakan adalah mesin ganda Pratt & Whitney Canada model PT6T-3B.
Harga jual Bell 212 dalam kondisi bekas berkisar antara US$ 1.390.000 hingga US$ 1.950.000, atau sekitar Rp 20,85 miliar sampai Rp 29,25 miliar (kurs Rp 15.000).
BACA JUGA:Kapal Selam Bertenaga Nuklir: Teknologi Luar Biasa di Balik Kehadirannya di Laut Dalam
BACA JUGA:China Mengembangkan Kapal Selam Nuklir Mini Type 041
Helikopter ini dinilai cocok untuk berbagai misi, seperti transportasi utilitas, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR), militer, serta pemadam kebakaran.
Bell 212 juga pernah berperan dalam berbagai operasi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Timur Tengah dan Afrika, serta muncul dalam perang Vietnam.
Kecelakaan Bell 212
BACA JUGA:KSAL Ungkap Rencana Pembelian Kapal Selam Interim Sebelum Kedatangan Scorpene
BACA JUGA:Tank Challenger 3 Baru Angkatan Darat Inggris jalani Uji Coba Tembakan Langsung Pertama
Meskipun memiliki reputasi baik dalam beberapa misi, Bell 212 juga dikenal terlibat dalam sejumlah kecelakaan tragis.
Salah satu insiden terjadi pada 3 Desember 1999, ketika helikopter dengan nomor registrasi 8Q-MEI kembali menuju helipad dalam posisi menurun dengan hidung menghadap ke bawah setelah lepas landas.
Helikopter ini kemudian menghilang ke dalam lautan di dekat Rangali, Atol Ari, menyebabkan sepuluh orang di dalamnya kehilangan nyawa.
BACA JUGA:Bocoran Rendering KC-Z: Pesawat Tanker Siluman Masa Depan dari Lockheed Martin Terungkap
BACA JUGA:KSAL Optimistis TKDN Kapal Selam Scorpene Evolved Lebih dari 50 Persen
Kecelakaan lain melibatkan Bell 212 pada 1997, ketika helikopter yang dikendalikan oleh Petroleum Helicopters jatuh di lepas pantai Louisiana, menewaskan delapan orang.