Helikopter ini sedang melakukan operasi transportasi lepas pantai rutin ketika mengalami kerusakan teknis.
Pada 2009, Bell 212 yang dioperasikan oleh Cougar Helicopters juga mengalami kecelakaan di lepas pantai Newfoundland, Kanada.
BACA JUGA:Babcock Tandai Milestone Penting: Mesin Utama Terpasang di HMS Active!
BACA JUGA:Kerjasama Strategis di DSA 2024 Antara Korea Selatan dan Malaysia
Helikopter tersebut sedang dalam perjalanan menuju anjungan minyak lepas pantai ketika salah satu mesinnya kehilangan tekanan minyak, memaksa kru melakukan pendaratan darurat di perairan Atlantik Utara.
Sebanyak 17 dari 18 orang di dalam helikopter tersebut meninggal dunia.
Pada Kamis, 7 September 2023, Bell 212 mengalami kecelakaan lagi di lepas pantai Umm Al Quwain, Uni Emirat Arab (UEA). Puing-puing pesawat yang tenggelam ditemukan beserta jenazah kedua awaknya.
BACA JUGA:Kekuatan Tersembunyi: Mengapa Kapal Selam SSN Menjadi Ancaman yang Serius?
BACA JUGA:Punya Kekuatan yang Menakutkan Tank T-90 Rusia di Kancah Medan Perang Ukraina
Dampak Kecelakaan di Iran
Kecelakaan yang merenggut nyawa Presiden Raisi dan Menteri Amir-Abdollahian ini mengguncang Iran dan dunia internasional.
Iran kini kehilangan dua pemimpin kunci di tengah ketegangan politik dan ekonomi yang terus meningkat.
BACA JUGA:PTDI dan Airbus: Kolaborasi Sukses dalam Merakit H225M untuk TNI AU
BACA JUGA:KF-21 Boramae: Geopolitik, Gaduh Pembayaran, dan Masa Depan Kerjasama Pertahanan
Kematian Raisi dan Amir-Abdollahian menimbulkan kekosongan dalam pemerintahan Iran yang kemungkinan akan memperburuk situasi politik domestik dan hubungan internasionalnya.
Raisi, yang menjabat sebagai presiden sejak Agustus 2021, dikenal sebagai tokoh konservatif yang berpengaruh dalam politik Iran.