MALUKU, PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Provinsi Maluku: Tokoh Masyarakat Dukung Otonomi Baru Provinsi Maluku Tenggara Raya.
Isu pemekaran wilayah di Indonesia telah menjadi topik yang terus berkembang, terutama dalam konteks pemerataan pembangunan dan perbaikan pelayanan publik.
Salah satu usulan yang tengah mengemuka adalah pembentukan Provinsi Maluku Tenggara Raya (MTR).
Tokoh masyarakat asal Maluku, Dharma Oratmangun, menjadi salah satu pendorong utama yang mendesak realisasi pemekaran ini.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Maluku: Potensi Saumlaki Sebagai Daerah Otonomi Baru Maluku Tenggara Raya
Dalam artikel ini, kami akan mengupas secara mendalam tentang alasan, dukungan, dan potensi yang ada dalam pembentukan Provinsi Maluku Tenggara Raya, serta tantangan yang mungkin dihadapi dalam prosesnya.
Dukungan Tokoh Masyarakat: Dharma Oratmangun
Tekanan Luar Negeri dan Kepentingan Strategis
Dharma Oratmangun, seorang tokoh masyarakat yang vokal dalam mendukung pemekaran Provinsi Maluku Tenggara Raya, menegaskan bahwa pembentukan provinsi baru ini merupakan jawaban atas tekanan luar negeri.
Ia mencatat bahwa Amerika Serikat telah membangun pangkalan militer di perbatasan Australia dan Indonesia, termasuk di wilayah yang diusulkan menjadi Provinsi Maluku Tenggara Raya.
Menurut Dharma, ini adalah situasi yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah pusat, mengingat kepentingan strategis dan keamanan nasional.
Tol Laut dan Jalur Pelayanan Internasional