Dharma Oratmangun juga menekankan pentingnya wilayah Maluku Tenggara Raya dalam konteks program tol laut yang digagas oleh Presiden Joko Widodo.
Wilayah calon provinsi ini berada di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang merupakan jalur pelayanan internasional.
Keberadaan di jalur ALKI menjadikan wilayah ini sangat strategis untuk pengembangan ekonomi maritim dan peningkatan konektivitas antar pulau.
BACA JUGA:Membawa Harapan Baru: Pemekaran Wilayah Provinsi Maluku Tenggara Raya Menuju Otonomi Baru
Batas Wilayah dengan Negara Tetangga
Dharma juga menambahkan bahwa wilayah calon Provinsi Maluku Tenggara Raya berbatasan langsung dengan tiga negara, yaitu Australia, Timor Leste, dan Papua Nugini.
Hal ini menambah nilai strategis wilayah tersebut, baik dari segi ekonomi maupun keamanan.
Batas wilayah dengan negara-negara ini memerlukan pengelolaan yang baik agar potensi sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara optimal dan keamanan nasional dapat terjaga.
Wacana Pemekaran Provinsi Maluku Tenggara Raya
Moratorium DOB dan Aspirasi Masyarakat
Wacana pembentukan Provinsi Maluku Tenggara Raya atau DOB Provinsi MTR terus menggelinding meskipun pemerintah pusat masih memberlakukan moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB).
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Maluku: Menuju Otonomi Baru Maluku Tenggara Raya dan 13 Kabupaten Baru
Namun, aspirasi warga dan tokoh masyarakat tetap kuat, dengan harapan pemekaran ini dapat membawa pemerataan pembangunan dan memperpendek rentang kendali pelayanan birokrasi pemerintahan.
Luas Wilayah dan Populasi