BATURAJA, PALPOS.ID - Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melakukan penanaman pohon atau revegetasi di area IUP Operasi Batu Gamping Semen Baturaja, Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) pada Rabu (5/6).
Acara penanaman pohon dihadiri oleh Direktur (Fungsi Keuangan & SDM) Rahmat Hidayat, serta Vice President of Mining & Waste Management Muhammad Beni. Kegiatan dimulai secara simbolis menanam pohon di area bekas tambang, menandai dimulainya kampanye penghijauan ini.
Selain itu, kontraktor tambang seperti PT Dahana, PT Pembangunan Sarana Perkasa, dan PT Tirta Wandhira Utama turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Adapun jenis pohon yang ditanam diantaranya pohon sengon, pohon cemara, pohon mangga, pohon kelengkeng, dan pohon bunga (Hujan Emas dan Santos Temon).
Kegiatan ini memastikan bahwa lahan bekas tambang dapat direvitalisasi untuk keperluan lingkungan dan masyarakat. Mengusung tema “Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan,” kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap praktik penambangan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Dalam kegiatan operasional penambangannya, Semen Baturaja telah menerapkan Good Mining Practice yang memprioritaskan aspek lingkungan. Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah pemenuhan kewajiban reklamasi yang dilakukan secara berkala sejak tahun pertama penambangan hingga akhir.
Hingga saat ini, Semen Baturaja telah berhasil melakukan reklamasi dan revegetasi seluas 34,34 hektare diarea tersebut, sedikitnya terdapat 30 jenis tanaman dengan total kurang lebih 37.000 pohon yang telah ditanam, di antaranya kaliandra, cemara, flamboyan, durian, mangga, kelengkeng, rukam, nangka, trembesi, mahoni, matoa, dan sengon.
BACA JUGA:Perkokoh Kesadaran K3, Semen Baturaja Gelar Safety Observation Tour
BACA JUGA:Memasuki Usia Ke-49 Tahun, Semen Baturaja Kuatkan Sinergi dan Harmoni
Muhammad Beni mengatakan revegetasi lahan pascatambang merupakan upaya SMBR dalam memulihkan fungsi lahan dan meningkatkan kemanfaatannya secara berkelanjutan.
“Kegiatan penanaman pohon dan penghijauan ini adalah untuk memberikan dampak positif, seperti penyerapan karbon dioksida, pengurangan polusi, dan peningkatan keanekaragaman hayati di kawasan tersebut yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomis dan ekologis,” kata Beni.
Beberapa area reklamasi ini telah dinilai oleh Inspektur Tambang Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dengan nilai pencapaian keberhasilan rata-rata sebesar 90%. Penilaian ini mencakup berbagai aspek, mulai dari proses penataan lahan hingga keberhasilan pertumbuhan tanaman.
Selain itu, dengan penerapan metode sistem silvikultur, Semen Baturaja telah berhasil mengelola ekosistem di area lahan bekas tambang (quarry) menjadi habitat bagi koloni Lebah Trigona. Lebah
ini, dikenal juga sebagai lebah kelulut, berperan penting dalam proses penyerbukan tanaman, menandakan keberhasilan ekosistem baru yang terbentuk di area tambang.
“Budidaya lebah trigona di Semen Baturaja menjadi salah satu indikator keberhasilan ekosistem baru yang ada di area tambang yang berperan dalam proses penyerbukan tanaman,” ungkapnya.