PRABUMULIH, PALPOS.ID - Sejumlah ibu rumah tangga di Kota Prabumulih mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok di pasar tradisional.
Meskipun Hari Raya Idul Adha 1445 H telah berlalu, harga-harga kebutuhan pokok tetap tinggi, terutama harga cabai yang masih bertahan di angka yang cukup mengkhawatirkan.
Kondisi ini menambah beban bagi para ibu rumah tangga yang harus mengelola keuangan rumah tangga dengan bijak.
Pantauan di lapangan, Hingga H+4 Idul Adha 1445 Hijriah, harga cabai merah di pasar tradisional Prabumulih masih berada di kisaran Rp100 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Bhayangkari Polsek Cambai Dukung Pemerintah Tekan Angka Stunting
Sementara itu, harga cabai rawit tidak jauh berbeda, yakni berkisar Rp60 ribu per kilogram.
Tingginya harga ini menjadi perhatian banyak pihak, terutama para ibu rumah tangga yang menjadi konsumen utama bahan pokok ini.
Nola, salah satu warga Prabumulih, mengungkapkan kebingungannya terkait kenaikan harga tersebut.
"Heran jugo, biasanyo kalu sudah lebaran harga sayur-sayuran turun tapi sekarang masih bae mahal," ungkapnya.
BACA JUGA:Ombudsman Sumsel Korektif PPDB di 22 Sekolah, Akademisi Ungkapkan 3 hal Penting
BACA JUGA:Pusri Luncurkan Program Return & Cashback untuk Lingkungan dan Ekonomi
Ia merasa aneh karena biasanya setelah lebaran, harga sayur-sayuran akan mengalami penurunan, namun tahun ini justru sebaliknya.
Senada dengan Nola, Atika, seorang ibu rumah tangga lainnya, juga merasakan dampak dari kenaikan harga ini.
Atika terpaksa membeli cabai dalam jumlah yang lebih sedikit karena harga yang masih tinggi.