PRABUMULIH, PALPOS.ID - PT Pertamina EP (PEP) Limau Field, bagian dari Pertamina Hulu Rokan Zona 4 di bawah Subholding Upstream Pertamina, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung target produksi minyak dan gas (migas) nasional sebesar 1 juta barel per hari pada tahun 2030.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah melalui inovasi berbasis teknologi dengan program CRYSTAL “Critical Analytics Artificial Lift”.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi migas di wilayah kerja PEP Limau Field dengan memanfaatkan analitik kritis dan teknologi pengangkatan buatan.
Senior Manager Limau Field, Dadang Soewargono, menegaskan pentingnya mendukung program-program inovasi dengan pendekatan teknologi di lingkungan PEP Limau Field.
BACA JUGA:Sumur GNK-82 dan GNK-071 Berhasil Tingkatkan Produksi Minyak Pertamina EP Prabumulih Field
"Kami mendukung para pekerja dalam semangatnya menggerakkan inovasi sebagai bagian dari percepatan peningkatan produksi dan efisiensi dalam menyikapi kondisi bisnis yang kompleks,” ujar Dadang Soewargono.
Ia menjelaskan bahwa inovasi ini telah terbukti memberikan manfaat yang signifikan pada PHR Regional Sumatera, serta sejalan dengan visi dan misi perusahaan untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia.
Program CRYSTAL menggabungkan analitik data kritis dengan teknologi pengangkatan buatan untuk mengoptimalkan produksi minyak dan gas.
Dadang Soewargono menambahkan bahwa penerapan teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi tetapi juga menjaga kualitas produksi migas pada tingkat yang baik.
BACA JUGA:Banyak ASN Pensiun, Palembang Butuh 3.000 Guru SD
"Inovasi ini telah menciptakan keberhasilan dan efektivitas dalam perusahaan, terutama dalam menjaga kualitas produksi migas pada tingkatan yang baik," kata Dadang.
PEP Limau Field, sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) SKK Migas di wilayah Sumbagsel, bertanggung jawab untuk kelancaran dan pemenuhan kebutuhan minyak dan gas nasional.
Hingga Mei 2024, PEP Limau Field berhasil mencapai lifting migas sebesar 3.478 barel minyak per hari (BOPD) dan 8,74 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).