Keunikan yang membedakan Batam dari daerah lain di Indonesia adalah letaknya di zona perdagangan internasional.
Terletak di pintu masuk Selat Malaka, salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, Batam memiliki posisi strategis yang sangat menguntungkan.
Letaknya yang berdekatan dengan Singapura juga memberikan keunggulan tersendiri, menjadikannya sebagai hub perdagangan yang vital di kawasan Asia Tenggara.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kepulauan Riau: Usulan Daerah Otonomi Baru Provinsi Natuna Anambas Terus Menyala
Hal ini membuka peluang besar bagi Batam untuk menjadi pusat logistik dan perdagangan global, menarik minat banyak investor untuk menanamkan modal mereka di sini.
Upaya Peningkatan Daya Saing Batam
Meskipun berada dalam konteks perdagangan global, Batam tidak berpuas diri.
Sebaliknya, kota ini terus berupaya meningkatkan daya saingnya dalam menarik para investor, menjadikannya sebagai destinasi yang menjanjikan.
Salah satu strategi yang diterapkan adalah pengembangan infrastruktur yang masif dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kepulauan Riau: Inilah 11 Mall Megah di Daerah Otonomi Baru Provinsi Batam
Sejak dekade tahun 1970, pemerintah Indonesia telah menetapkan Batam sebagai kawasan industri dan perdagangan bebas, yang memungkinkan Batam untuk berkembang pesat.
Di bawah pengawasan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), berbagai proyek infrastruktur digiatkan untuk mendukung aktivitas ekonomi dan menarik lebih banyak investasi.
Pembangunan Infrastruktur: Fondasi Pertumbuhan Batam
Pembangunan infrastruktur di Batam dimulai sejak tahun 1970-an, ketika pemerintah Indonesia melihat potensi besar pulau ini sebagai pusat industri dan perdagangan.