Dia juga menekankan pentingnya kerjasama di hampir 2000 sektor swasta antara kedua negara yang semakin kuat.
BACA JUGA:Zeekr X: Inovasi Mobil Listrik Premium yang Siap Menggebrak Pasar Otomotif Tanah Air
BACA JUGA:Peluncuran GAC Aion Y Plus: Revolusi Mobil Listrik di Indonesia
Fase Pembangunan PT HLI Green Power
Pembangunan PT HLI Green Power dilakukan dalam dua fase. Fase pertama telah selesai dengan nilai investasi sebesar USD1,1 miliar atau sekitar Rp16,28 triliun, dan kapasitas produksi sebesar 10 GWh.
Produksi komersial untuk fase pertama ini telah dimulai pada April 2024.
Fase kedua dari proyek ini akan dimulai pada Januari 2024 dengan nilai investasi sebesar USD2 miliar atau sekitar Rp29,60 triliun.
Kapasitas produksi pada fase kedua ini akan mencapai 20 GWh, dan produksi komersialnya dijadwalkan mulai pada Maret 2025.
BACA JUGA:Honda e Memulai Produksi Mobil Listriknya di Asia Tenggara:
BACA JUGA:Segini Harga Neta V-II Resmi Diperkenalkan Mobil Listrik dengan Baterai Rakitan Lokal
PT HLI Green Power merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).
Investasi ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan konsorsium Hyundai, LG, serta IBC yang dilakukan pada 28 Juli 2021.
Dampak Ekonomi dan Lingkungan
Investasi besar-besaran dalam pabrik baterai ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor baterai kendaraan listrik.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara.
BACA JUGA:XL Axiata dan PT MAB Tandatangani Kesepakatan Bersejarah untuk Mengakselerasi Industri Mobil Listrik