Palembang Siapkan Taman Rawa Pertama di Indonesia: Konservasi Flora Langka di Jakabaring

Senin 01-07-2024,14:26 WIB
Reporter : Septi
Editor : Bambang

Dengan penekanan pada pengelolaan multi-pihak yang melibatkan pemerintah daerah, perusahaan, dan komunitas lokal, proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh kolaborasi yang sukses dalam upaya pelestarian lingkungan.

Metode yang digunakan dalam revegetasi taman ini mencakup sistem gundukan yang disesuaikan dengan kondisi genangan dan pasang surut, dikenal dengan istilah metode busut.

BACA JUGA:Mewujudkan Budaya Keselamatan: Kilang Pertamina Plaju Dorong Pemahaman CLSR di Tempat Kerja

BACA JUGA:Momen K3 Nasional, Kilang Pertamina Plaju Terus Gelorakan Semangat Budaya HSSE

Pendekatan ini tidak hanya memperhitungkan aspek estetika dan keberlanjutan, tetapi juga faktor teknis yang memastikan keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang ditanam.

Perawatan spesies pohon langka tersebut akan dilakukan secara rutin dengan menggunakan pupuk kompos blok yang bahan-bahannya dipilih untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Yulianto Triwibowo, General Manager PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju, menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dalam mendukung proyek-proyek konservasi lingkungan seperti Taman Keanekaragaman Hayati.

BACA JUGA:Pertamina Plaju Gagas Kompetisi Inovatif untuk Dorong Pertumbuhan Berkelanjutan UMKM

BACA JUGA:BPH Migas dan Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman Selama Nataru 2023

"Kami merasa sinergi itu sangat penting dalam menciptakan upaya kolektif guna mencapai tujuan kita bersama yakni mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan," ujarnya.

Siti Rachmi Indahsari, Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju - PT Kilang Pertamina Internasional, menambahkan bahwa kesuksesan proyek ini tidak hanya bergantung pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pengelolaan jangka panjang yang terencana dengan baik.

"Sistem pengelolaan dan perawatan akan dikelola secara multi pihak, terutama oleh Pertamina, DLHP, dan pengelola JSC, hingga masa kerjasama 5 tahun, dan akan dilembagakan dengan Surat Keputusan dari Penjabat Gubernur," tambahnya.

BACA JUGA: PJ Gubernur Sumsel Hadiri Peluncuran Resmi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel

BACA JUGA: Didampingi Pj Gubernur Sumsel, Jokowi Fokus pada Peningkatan Infrastruktur Kesehatan di Daerah Terpencil

Selain manfaat ekologis yang jelas, Taman Keanekaragaman Hayati juga diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal Palembang.

Dengan meningkatkan daya tarik wisata di kawasan Jakabaring Sport City, diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru dan pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Kategori :