Keputusan Ferrari untuk meluncurkan mobil listrik menunjukkan komitmen mereka terhadap masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Langkah ini tidak hanya didorong oleh regulasi emisi yang semakin ketat di berbagai negara, tetapi juga oleh perubahan preferensi konsumen yang mulai lebih memperhatikan dampak lingkungan dari kendaraan mereka.
Ferrari menyadari bahwa untuk tetap relevan di industri otomotif yang terus berkembang, mereka harus berinovasi dan beradaptasi dengan tren global.
BACA JUGA:Suzuki Indonesia Akhiri Penjualan Ignis: Fokus pada Produk Lokal dan Elektrifikasi
Mobil listrik pertama Ferrari ini diharapkan akan membawa performa yang sama menakjubkannya dengan model-model berbahan bakar bensin mereka, namun dengan keuntungan tambahan berupa emisi nol.
Pabrik baru di Maranello akan menjadi pusat produksi untuk model-model listrik Ferrari.
Fasilitas ini dirancang khusus untuk mengakomodasi teknologi terbaru dalam pembuatan kendaraan listrik, termasuk penggunaan material ringan dan sistem baterai canggih.
BACA JUGA:Chery Segera Meluncurkan SUV Mewah Fulwin T10 di Pasar China
BACA JUGA:Berpeluang Tampil di GIIAS 2024, Ini Spesifikasi SUV Nissan X-Trail e-Power
Pabrik ini juga diharapkan akan menjadi pusat penelitian dan pengembangan untuk teknologi kendaraan listrik Ferrari di masa depan.
Dengan berinvestasi dalam fasilitas baru ini, Ferrari menunjukkan komitmen jangka panjang mereka terhadap elektrifikasi dan keberlanjutan.
Salah satu tantangan terbesar bagi Ferrari adalah memastikan bahwa mobil listrik mereka mampu memberikan pengalaman berkendara yang sama menakjubkannya dengan model-model bensin mereka.
BACA JUGA:MINI Cooper Electric: Mobil Listrik Bergaya Klasik dengan Teknologi Mutakhir
BACA JUGA:Lamborghini Urus SE: Menggebrak Pasar Asia Tenggara dengan Teknologi dan Desain Terbaru
Untuk itu, Ferrari telah berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan teknologi baterai dan sistem penggerak listrik.