2. Kabupaten Landak
Di posisi kedua, Kabupaten Landak memiliki jumlah penduduk miskin sebanyak 10.010 KK menurut data BPS tahun 2022.
Kabupaten ini juga dikenal dengan kekayaan alamnya, terutama di sektor pertanian dan perkebunan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Barat: Usulan Pembentukan Kota Sintang Terus Menggelinding
Namun, tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi penduduknya masih cukup besar.
Landak memiliki potensi besar di sektor perkebunan kelapa sawit dan karet.
Namun, rendahnya harga komoditas global dan minimnya akses pasar menjadi penghambat utama bagi kesejahteraan masyarakat.
Upaya diversifikasi ekonomi dan peningkatan keterampilan masyarakat dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi angka kemiskinan di daerah ini.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Barat: Progres Daerah Otonomi Baru Provinsi Kapuas Raya
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Barat: Usulan Pembentukan Dua Provinsi Daerah Otonomi Baru Muncul Lagi
3. Kabupaten Ketapang
Ketapang, yang juga menjadi calon ibu kota provinsi baru, Provinsi Ketapang, menempati urutan ketiga dengan 9.390 KK miskin.
Kabupaten ini memiliki potensi besar di sektor perkebunan, pertambangan, dan perikanan.
Namun, tingkat kemiskinan yang tinggi menunjukkan adanya kesenjangan antara potensi dan realisasi kesejahteraan masyarakat.
Ketapang memiliki luas wilayah yang sangat besar dan beragam potensi ekonomi.