Dalam kejuaraan tersebut, dipertandingkan beberapa jenis pertandingan, seperti TAN-EN (Tandoku) Putra dan Putri, TAN-EN Beregu (Sinkronik) dengan tiga orang peserta, serta Randori Putra dan Putri.
Dr. Ilham Djaya berharap kejuaraan ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya, sehingga dapat melahirkan atlet-atlet atau kesatria-kesatria yang mampu membawa nama baik Kementerian Hukum dan HAM serta Indonesia.
Ia juga menambahkan bahwa kejuaraan ini merupakan bagian dari upaya untuk membangun mental dan karakter para peserta melalui olahraga beladiri Kempo.
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Tingkatkan Pengawasan WNA di Tiga Kabupaten/Kota
BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Lakukan Optimalisasi Sistem Pelaporan dan Pembaruan Legalitas PPNS
Selain itu, Dr. Ilham Djaya menyoroti pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk kesuksesan program ini.
Ia mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat, untuk turut berpartisipasi dalam mendukung pengembangan olahraga Kempo di Sumatera Selatan.
Menurutnya, dengan kerja sama yang baik, Sumatera Selatan dapat menjadi pusat pengembangan olahraga Kempo yang diakui secara nasional dan internasional.
BACA JUGA: Ratusan Pegawai Kemenkumham Sumsel Ikuti Jalan Santai di Jakabaring Sport City
BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Fasilitasi Pendaftaran Kekayaan Intelektual di Kadin Sumsel Expo 2024
Dalam upayanya untuk memajukan olahraga Kempo, Dr. Ilham Djaya juga berfokus pada peningkatan kualitas pelatih dan fasilitas latihan.
Ia menyebutkan bahwa FKI Sumsel terus melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelatih melalui pelatihan dan sertifikasi.
Selain itu, fasilitas latihan juga ditingkatkan agar para peserta dapat berlatih dengan nyaman dan aman.
BACA JUGA: Resmi, Sigit Setiawan Gantikan Filianto Akbar Sebagai Kadiv Keimigrasian Kemenkumham Sumsel
Dr. Ilham Djaya juga berbicara mengenai manfaat olahraga Kempo bagi masyarakat. Menurutnya, Kempo bukan hanya tentang keterampilan beladiri, tetapi juga tentang pembentukan karakter, disiplin, dan mental yang kuat.