Sementara itu, simulasi penanggulangan karhutla melibatkan berbagai skenario kebakaran yang berbeda, sehingga para peserta dapat belajar dan berlatih bagaimana menangani berbagai situasi kebakaran dengan efektif dan efisien.
Kepala Subbidang Fasilitasi Pembentukan Produk Hukum Daerah, Zainul Arifin, dan Pembina Pengamanan Ahli Madya, Emmy Yunita, turut hadir dalam kegiatan tersebut.
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Lakukan Pemeriksaan Substantif Indikasi Geografis Kopi Robusta Lahat
BACA JUGA: Kadivpas Kemenkumham Sumsel Pastikan Pembinaan WBP Berjalan Lancar
Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya kegiatan ini bagi semua pihak yang terlibat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di Provinsi Sumatera Selatan.
Kegiatan ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, badan usaha milik negara, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga swadaya masyarakat.
Sinergi dan kerjasama antara berbagai pihak ini sangat penting dalam menghadapi tantangan yang kompleks seperti karhutla.
BACA JUGA: Kapusdatin Sampaikan Arahan Optimalisasi SPBE pada Kemenkumham Sumsel
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Ikuti Doa Untuk Negeri, Awali Rangkaian Hari Pengayoman ke-79
Badan usaha milik negara, seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN), juga berperan aktif dalam upaya pencegahan karhutla.
Mereka tidak hanya memberikan dukungan logistik dan peralatan, tetapi juga terlibat langsung dalam pelatihan dan simulasi yang dilakukan.
Hal ini menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan karhutla.
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Lakukan Pemeriksaan Substantif Indikasi Geografis Kopi Robusta Lahat
BACA JUGA: Kadivpas Kemenkumham Sumsel Pastikan Pembinaan WBP Berjalan Lancar
Organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat juga tidak ketinggalan dalam memberikan kontribusi mereka.
Mereka membantu dalam sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya karhutla dan cara pencegahannya.