“Dewan Pembina merasa prihatin, tetapi memahami atas keputusan yang diambil Airlangga untuk mundur dari posisi ketua umum,” ujar ARB.
Tommy Soeharto sebagai Calon Pengganti?
Pengunduran diri Airlangga Hartarto tentu saja membuka spekulasi tentang siapa yang akan menggantikannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Beberapa nama mulai mencuat, salah satunya adalah Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
Pengamat sosial, budaya, politik, dan hukum, Agus Widjajanto, menilai bahwa Tommy Soeharto layak menjadi kandidat kuat dalam Munas Golkar yang akan datang.
Agus menyebutkan beberapa alasan mengapa Tommy layak maju sebagai Ketua Umum Golkar.
Pertama, Tommy dinilai tidak haus kekuasaan, terbukti dari ketidakhadirannya dalam pusaran politik selama 20 tahun terakhir.
Alih-alih berpolitik, Tommy lebih memilih fokus pada bisnis dan filantropi.
Kedua, sebagai putra Presiden ke-2 RI, Soeharto, Tommy memiliki warisan sejarah yang kuat dalam Partai Golkar.
Soeharto adalah salah satu tokoh pendiri partai tersebut, dan namanya sangat identik dengan Golkar selama Orde Baru.
Agus juga menekankan bahwa Tommy tidak memiliki beban kasus korupsi, sehingga ia dianggap bersih dan layak memimpin partai.
Menurut Agus, jika Tommy maju, banyak kader yang akan berharap ia bisa mengembalikan kejayaan dan muruah Partai Golkar.
Prospek dan Tantangan Tommy Soeharto
Meski banyak pihak mendukung Tommy Soeharto untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar, tidak sedikit yang meragukan kemampuannya.
Prof. I Gde Pantja Astawa, Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Padjadjaran, mengungkapkan bahwa Golkar kini lebih berorientasi pada kader, bukan pada tokoh.
Ini berarti bahwa siapa pun kader partai memiliki peluang untuk maju sebagai Ketua Umum, termasuk Tommy Soeharto.