Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Apa Strategi Selanjutnya bagi Partai Beringin?

Senin 12-08-2024,12:48 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Namun, Prof. Gde Pantja juga memberikan beberapa catatan penting. 

Pertama, apakah Tommy masih tercatat sebagai kader Golkar? Jika tidak, maka ia akan menghadapi kesulitan untuk mencalonkan diri, kecuali ada perubahan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar. 

Kedua, Tommy memiliki beban sejarah karena dirinya merupakan putra Soeharto, seorang pemimpin yang kontroversial selama Orde Baru. 

Tommy harus mampu menunjukkan bahwa dirinya memiliki kapasitas yang berbeda dan bisa membawa Golkar ke arah yang lebih baik.

Prof. Gde Pantja juga menambahkan bahwa Tommy harus mampu mengatasi tantangan besar ini jika ingin berhasil. 

Meski banyak yang melihat kesamaan antara Tommy dan ayahnya, ia perlu menunjukkan bahwa ia bisa menjadi pemimpin yang mandiri dengan visi yang berbeda. 

Tommy juga harus membuktikan bahwa ia mampu merangkul semua elemen di dalam Partai Golkar dan membawa partai tersebut ke arah yang lebih modern dan inklusif.

Pengaruh Mundurnya Airlangga terhadap Golkar dan Peta Politik Nasional

Pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar tidak hanya berdampak pada internal partai, tetapi juga pada peta politik nasional. 

Sebagai salah satu partai politik terbesar di Indonesia, kepemimpinan Golkar memiliki pengaruh besar terhadap arah politik nasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, Golkar telah menunjukkan dirinya sebagai partai yang solid dan kuat di bawah kepemimpinan Airlangga. 

Keberhasilan partai dalam meningkatkan jumlah kursi di DPR dan mengantarkan Prabowo-Gibran ke kursi kepresidenan merupakan bukti bahwa Golkar masih menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan. 

Namun, dengan mundurnya Airlangga, Golkar kini menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan soliditas dan kekuatannya di tengah dinamika politik yang terus berubah.

Beberapa pengamat politik menilai bahwa mundurnya Airlangga dapat membuka peluang bagi tokoh-tokoh baru atau lama untuk kembali tampil di panggung politik nasional. 

Tommy Soeharto, dengan warisan keluarganya, mungkin saja bisa menjadi figur pemersatu yang dibutuhkan Golkar saat ini.

Namun, tantangannya adalah bagaimana ia bisa membawa partai ini ke arah yang lebih progresif tanpa kehilangan identitas sejarahnya.

Kategori :