Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar, Ini Kata Pengamat

Selasa 13-08-2024,22:14 WIB
Reporter : Robby
Editor : Koer

PALPOS.ID - Jelang perhelatan Pilkada November 2024 mendatang, kondisi politik dikejutkan dengan pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai 

Ketua Umum Partai Golkar. Pengunduran diri yang diputuskan pada 10 Agustus 2024 tersebut memantik spekulasi dan reaksi dari berbagai pihak terutama  percaturan politik kedepan.

Airlangga, yang telah memimpin Golkar sejak 2017, dikenal sebagai sosok yang penuh perhitungan dalam setiap langkah politiknya. 

BACA JUGA:KPU Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi DPS Pilkada OKU 2024

BACA JUGA:Pilgub Sumsel 2024: Pasangan HDCU Gelar Lomba Gaple Hadiah Sepeda Motor Listrik

Di bawah kepemimpinannya, Partai Golkar mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu partai terbesar di Indonesia, bahkan berhasil mengantarkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pilpres 2024 dan menjadi partai dengan perolehan suara terbanyak kedua dalam pemilihan legislatif.

Namun, pada 10 Agustus 2024, Airlangga mengumumkan pengunduran dirinya dengan alasan menjaga keutuhan partai dan memastikan stabilitas selama masa transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

Dalam pesan video yang disiarkan secara luas, Airlangga menyampaikan bahwa keputusannya diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor dan dengan tujuan menjaga kondusivitas partai dalam menghadapi perubahan besar yang akan datang.

BACA JUGA:Dukungan Politik Terus Mengalir, Giliran PKS Usung Teddy Meilwansyah di Pilkada OKU 2024

BACA JUGA:Golkar dan Gerindra Resmi Dukung Bertaji Untuk Maju di Pilkada OKU

Pengunduran diri Airlangga ini langsung memicu spekulasi mengenai ada tidaknya tekanan dari pihak eksternal yang memaksa dirinya untuk mundur. 

Pengamat Sosial dan Politik, M. Haekal Al-Haffafah S.Sos., M.Sos, memberikan tanggapan terkait keputusan mundur Airlangga Hartarto dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Haekal menilai bahwa keputusan ini tidak terlepas dari dinamika politik yang lebih luas, khususnya terkait dengan kepentingan Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA:Forum Kades di Kabupaten OKI Hadiri Silaturahmi Matahati: Mawardi Yahya Sebut Upaya Menjalin Komunikasi

BACA JUGA:Golkar dan Gerindra Resmi Dukung Bertaji Untuk Maju di Pilkada OKU

Kategori :