Konflik Internal PBNU dan PKB: Ancaman Perpecahan di Kalangan Kiai dan Pengasuh Pesantren

Kamis 15-08-2024,10:38 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

PALPOS.ID - Konflik Internal PBNU dan PKB: Ancaman Perpecahan di Kalangan Kiai dan Pengasuh Pesantren.

Perseteruan yang semakin memanas antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah menimbulkan keresahan di kalangan kiai dan pengasuh pesantren. 

Dalam beberapa pekan terakhir, berbagai langkah PBNU yang terlihat seolah memasuki ranah politik praktis justru memicu potensi perpecahan di tubuh Nahdliyin, umat Islam yang berafiliasi dengan NU, yang menjadi landasan dari kedua entitas tersebut. 

Konflik ini bukan hanya mengancam stabilitas organisasi, tetapi juga mempengaruhi keharmonisan di antara kiai dan pengasuh pesantren yang selama ini menjadi pilar utama dalam membina umat.

BACA JUGA:PKB Percepat Muktamar, PBNU Siap Rebut Kepemimpinan dari Cak Imin: Dinamika Internal dan Eksternal

BACA JUGA:Ketua PBNU Pusat Apresiasi Pj Bupati Apriyadi Sangat Pedulikan Warga NU Muba

PBNU: Dari Ormas Ke Ranah Politik Praktis?

Langkah PBNU yang terkesan terlibat dalam politik praktis melalui dukungan massa kiai di beberapa wilayah, seperti yang terjadi di Jombang, telah memicu kritik tajam. 

Pengasuh Pesantren Nadwatul Ummah, Buntet, Cirebon, KH Faris Fuad Hasyim, atau yang akrab disapa Gus Faris, menyatakan keprihatinannya. 

Menurut Gus Faris, tindakan ini dapat menciptakan polarisasi yang sangat berbahaya di kalangan ulama dan pengasuh pesantren.

“Kami sangat prihatin dengan langkah PBNU yang menggalang massa kiai di Jombang dan sejumlah tempat lain. Kami menilai situasi ini akan menimbulkan polarisasi di kalangan kiai dan pengasuh pesantren di lingkungan Nahdlatul Ulama. Situasi ini sangat berbahaya bagi harmonisasi kehidupan Nahdliyin di akar rumput,” ujar Gus Faris, dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024).

BACA JUGA:Khofifah Tunggu Restu PBNU dan PKB Pilih Cawapres atau Kembali Maju Pilgub Jawa Timur

BACA JUGA:Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Ini Kata Ketua PBNU Umarsyah...

Menurut Gus Faris, keterlibatan PBNU dalam politik praktis merupakan sebuah langkah mundur yang dapat menggerus citra organisasi sebagai pengayom umat. 

“Kalau menempatkan diri sebagai aktor di politik praktis maka PBNU harus siap ketika dilawan oleh aktor politik lain. Dan itu tidak sesuai dengan khittah atau semangat dasar pendirian NU oleh para muassis yang terdiri dari kiai dan pengasuh pesantren di masa lalu,” tegasnya.

Kategori :