Konflik Internal PBNU dan PKB: Ancaman Perpecahan di Kalangan Kiai dan Pengasuh Pesantren

Kamis 15-08-2024,10:38 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Gus Faris menambahkan bahwa NU didirikan untuk menjadi penengah ketika terjadi polarisasi di masyarakat, berdiri di atas semua golongan, dan berfungsi sebagai pengayom umat. 

Namun, dalam tiga tahun terakhir, PBNU justru lebih sering terlihat sebagai entitas politik daripada organisasi sosial kemasyarakatan.

BACA JUGA:Divonis 10 Tahun Penjara, Jabatan Mardani H Maming Sebagai Bendum PBNU Nonaktif Dipertanyakan

BACA JUGA:Wakil Ketua PWNU Jatim: Bendum PBNU Bikin Malu Organisasi Tidak Ditertibkan

Kritik Terhadap Manuver PBNU

Gus Faris bukan satu-satunya yang mengkritik langkah PBNU. Banyak kiai dan pengasuh pesantren lainnya juga menyuarakan kekhawatiran mereka terkait arah yang diambil oleh elite PBNU saat ini. 

Mereka menilai bahwa PBNU semakin jauh dari khittah NU, yakni untuk tidak berpolitik praktis. 

Perilaku PBNU yang cenderung konfrontatif dan kerap kali melibatkan diri dalam perebutan kekuasaan politik dianggap mencederai tujuan utama didirikannya organisasi ini.

“Yang kita ingat dari PBNU sekarang itu apa ya, menjauhkan NU dari PKB, yang berebut jatah tambang, yang terlibat dukung mendukung dalam Pilpres hingga mengumandangkan perdamaian dunia tetapi malah tengkar dengan saudara sendiri,” kata Gus Faris.

BACA JUGA:H Toha dan Rohman dapat Dukungan Partai PKB Maju Pilkada Muba

BACA JUGA:Pilkada Serentak 2024: Pasangan HAPAL Dapat Dukungan PKB dan MataHati Resmi Didukung Partai Golkar

Serangan PBNU terhadap PKB yang kian intens juga menjadi perhatian. 

PBNU telah melakukan berbagai manuver untuk menekan PKB, mulai dari mengumpulkan orang-orang yang kecewa dengan partai tersebut hingga menggalang massa kiai untuk melegitimasi pertikaian mereka dengan elite PKB. 

Hal ini, menurut Gus Faris, justru memperlihatkan PBNU seperti partai politik yang terus melakukan berbagai taktik untuk menekan lawannya.

“Kami kasihan juga dengan para kiai-kiai itu yang harus dimobilisasi untuk melegitimasi manuver elite PBNU dalam menyerang PKB,” ujar Gus Faris.

BACA JUGA:Pilkada Serentak 2024: Fitrianti-Nandriani Resmi Didukung PAN, PKB, dan NasDem, Dewa-Prima Baru Gerindra

Kategori :