Konflik Internal PBNU dan PKB: Ancaman Perpecahan di Kalangan Kiai dan Pengasuh Pesantren

Kamis 15-08-2024,10:38 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Bahkan, menurut Gus Salam, banyak struktur NU di tingkat PC dan MWC yang sebenarnya mendukung adanya MLB, namun mereka takut untuk bersuara karena khawatir dengan benturan struktural yang mungkin terjadi.

Peran NU yang Terkikis

NU didirikan sebagai representasi kiai pesantren, ulama, dan tokoh di daerah dengan tugas utama untuk mendamaikan, menyejukkan, dan memberikan nasihat. 

Namun, menurut Gus Salam, peran ini semakin terkikis oleh tindakan PBNU yang lebih sering menjadi sumber kegaduhan.

“Nyatanya hari ini PBNU sumber kegaduhan, sering frontal, sering konfrontasi, sering menyimpang. Berbanding terbalik dengan nilai-nilai yang di tanamkan muassis NU,” ujar Gus Salam.

Keresahan ini tidak hanya dirasakan oleh Gus Salam, tetapi juga oleh banyak kiai lainnya yang menginginkan agar PBNU tetap menjaga khittahnya sebagai organisasi kemasyarakatan dan tidak terlibat dalam politik praktis. 

Salah satu kiai yang menyuarakan hal ini adalah Kiai Zamzami Mahrus dari Pesantren Lirboyo. 

Menurutnya, konflik antara PBNU dan PKB harus segera disudahi karena PBNU tidak memiliki hak untuk mencampuri urusan internal PKB.

“PBNU dan PKB wadah organisasi yang berbeda. Seharusnya pengurus NU menyadari posisi itu dengan tidak terus berpolemik dan menyudahi konflik,” ujar Kiai Zamzami.

Solusi untuk Mengakhiri Konflik

Kiai Zamzami juga menekankan bahwa Gus Yahya, selaku Ketua Tanfidziyah PBNU, harus menyadari posisi PBNU sebagai organisasi kemasyarakatan dan bukan sebagai organisasi politik. 

Menurutnya, tindakan yang dilakukan PBNU saat ini jelas melanggar khittah NU dan harus segera dihentikan.

“Kalau begini kan PBNU sendiri yang melenceng dari khittah untuk tidak berpolitik praktis. Apa yang dilakukan hari ini jelas melanggar khittah NU,” tegas Kiai Zamzami.

Kiai Zamzami juga menyampaikan bahwa keresahan yang terjadi akibat langkah-langkah PBNU terhadap PKB bukan hanya dirasakan oleh dirinya, tetapi juga oleh banyak pengurus NU di tingkat wilayah dan cabang. 

Mereka mungkin melihat tindakan PBNU sebagai sesuatu yang tidak masuk akal, namun banyak di antara mereka yang enggan bersuara karena khawatir dengan benturan struktural yang mungkin terjadi.

“PWNU maupun PCNU, saya yakin mereka juga menilai ini tidak logis. Namun, tentu tidak semuanya mau bersuara karena ada benturan struktural,” katanya.

Kategori :