"Saya sudah menyampaikan kepada ajudan dan beberapa staf saya untuk siap-siap. Barang-barang saya sudah sedikit dikemas," ungkapnya.
BACA JUGA:Isu PDIP Diambil Alih: Megawati Batal Pensiun dan Siap Jadi Ketua Umum Lagi
Yasonna juga mengenang perbedaan saat peralihan dari periode pertama ke periode kedua Jokowi, di mana ia tetap menjabat sebagai Menkumham.
"Kalau dulu periode pertama satu pun barang saya enggak saya pindahkan. Kalau ini, sudah siap-siap," tuturnya.
Supratman Andi Agtas: Pengganti yang Sudah Dikenal
Supratman Andi Agtas, yang ditunjuk oleh Jokowi sebagai pengganti Yasonna, bukanlah sosok yang asing bagi Yasonna.
"Saya tahu orangnya, dan saya percaya dia akan meneruskan tugas dengan baik," ujar Yasonna.
BACA JUGA:Prabowo Subianto Menyindir PDIP yang Merasa Ditinggalkan Partai Lain:
BACA JUGA:PDIP Resmi Usung Edy Rahmayadi sebagai Cagub Sumut: Siap Tantang Bobby Nasution Menantu Jokowi
Ia juga menitipkan pesan kepada seluruh jajarannya di Kemenkumham untuk mendukung sepenuhnya menteri yang baru.
"Institusi ini sudah menjadi bagian dari hidup saya selama 10 tahun. Saya berharap seluruh jajaran mendukung Pak Menteri yang baru dengan sepenuh hati," tambahnya.
Reshuffle dan Konsolidasi Kekuasaan
Djarot Saiful Hidayat menilai reshuffle ini sebagai bagian dari upaya Jokowi untuk mengkonsolidasikan kekuasaan di akhir masa jabatannya.
Ia menilai bahwa tindakan Jokowi ini tidak sesuai dengan etika pemerintahan, meskipun merupakan hak prerogatif presiden.
"Ada etika-etika dalam pemerintahan yang harus diikuti, meskipun reshuffle adalah hak prerogatif presiden," kritik Djarot.