Berbagai inisiatif telah dilaksanakan dalam program ini. Salah satu langkah utama adalah pembuatan keramba jaring apung, sebuah metode budidaya yang memungkinkan ikan tumbuh dalam lingkungan yang terkontrol dan efisien.
Keramba jaring apung juga meminimalkan dampak terhadap ekosistem sekitar, menjadikannya pilihan yang ramah lingkungan.
Selain pembuatan keramba jaring apung, program ini juga mencakup penyediaan bibit ikan lele yang berkualitas.
Bibit ikan lele dipilih karena pertumbuhannya yang cepat dan kemampuannya beradaptasi dengan baik di lingkungan budidaya.
Pembangunan fasilitas rumah pemijahan, tempat di mana ikan dapat berkembang biak, juga merupakan bagian dari inisiatif ini.
Fasilitas ini penting untuk memastikan pasokan bibit ikan yang berkelanjutan, serta untuk mendukung pertumbuhan populasi ikan yang sehat.
BACA JUGA: Pertamina UMK Academy 2024: Pelatihan Kelas 2 Beri Energi Baru Menuju UMK Maju
BACA JUGA:Dukung Pemerintah Salurkan BBM Tepat Sasaran, Pertamina Patra Niaga Sosialisasikan QR Code Pertalite
Pelatihan keterampilan budidaya ikan juga diberikan kepada anggota kelompok pengelola, yaitu Kelompok Pemuda Tani Milenial.
Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam pengelolaan budidaya ikan, termasuk teknik-teknik pemeliharaan, pencegahan penyakit, dan manajemen kualitas air.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para anggota kelompok dapat mengelola usaha budidaya ikan dengan efektif dan berkelanjutan.
Kehadiran Pertamina melalui program TJSL-nya memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Kampung Kreatif Sugihwaras. Muniruddin mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan.
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Himbau Warga Beli di Pangkalan Resmi Bukan Pengecer
BACA JUGA: Sukses di Sumatera: Pertamina Ajak UMK Binaan ke Ajang Bisnis dan Investasi Terbesar