Pembangunan rendah karbon merujuk pada upaya untuk menjaga daya dukung lingkungan sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.
Untuk mencapai tujuan ini, Land4Lives fokus pada penguatan sektor penghidupan, pengelolaan bentang lahan, serta perencanaan dan kebijakan.
BACA JUGA:Agus Fatoni: Desa Bersinar sebagai Solusi Efektif Cegah Narkoba di Sumsel
BACA JUGA: PJ Gubernur Sumsel Hadiri Peluncuran Resmi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam kerangka Land4Lives mencakup pelatihan dan pendampingan langsung kepada masyarakat di tingkat tapak. Salah satu kegiatan penting adalah Pelatihan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).
Dalam pelatihan ini, masyarakat diberdayakan untuk mengelola lahan tanpa membakar, sehingga tetap menjaga jasa lingkungan yang diberikan oleh bentang lahan tersebut.
Pelatihan ini bertujuan untuk mengurangi kebakaran lahan yang sering terjadi di kawasan hutan dan gambut serta dampaknya terhadap kualitas udara dan ekosistem.
Selain itu, program pertanian cerdas iklim juga menjadi fokus utama. Dalam program ini, petani diajak untuk belajar cara mengembangkan komoditas unggulan yang sesuai dengan kondisi bentang lahan mereka.
BACA JUGA: Kolaborasi Efektif, Sumsel Sukses Kendalikan Inflasi dan Turunkan Stunting
Setelah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, petani didorong untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah yang dapat dipasarkan.
Pembentukan dan pendampingan kelompok usaha petani juga dilakukan untuk membantu mereka dalam aspek bisnis dan pemasaran.
Land4Lives juga berperan dalam perencanaan dan kebijakan di tingkat bentang lahan.
Bekerja sama dengan KPH Lalan Mendis, program ini telah menyusun Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) yang bertujuan untuk menjaga keberlanjutan hutan di masa depan.
BACA JUGA:Agus Fatoni: Komitmen Pemprov Sumsel Dorong Pembangunan di 17 Kabupaten/Kota
BACA JUGA:Ambil Langkah Strategi : Agus Fatoni Genjot Pembanguna di Provinsi Sumsel