PALPOS.ID - Menjaga Keberlanjutan Media Massa di Tengah Disrupsi Digital: Fokus Belanja Iklan Pemerintah untuk Media.
Tantangan Industri Media di Era Digital
Industri media di Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Seiring dengan kemajuan teknologi, media massa, terutama media cetak, mengalami penurunan signifikan dalam pendapatan dan audiens.
Disrupsi teknologi yang terjadi dalam satu dekade terakhir telah mengubah secara mendasar cara masyarakat mengonsumsi informasi, berimbas pada penurunan drastis pengunjung situs berita, dan berdampak langsung pada kelangsungan hidup industri media.
BACA JUGA:IDC AMSI 2024: Inovasi Media untuk Keberlanjutan di Tengah Krisis Digital
BACA JUGA:Danrem 044 Gapo Apresiasi Program Kerja AMSI Sumsel dalam Memerangi Penyebaran Hoaks
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC) 2024 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), menegaskan pentingnya dukungan pemerintah dalam menjaga kelangsungan hidup media di Indonesia.
Dalam forum yang diadakan di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta, Rabu (28/8/2024), Ninik mengemukakan bahwa media massa menghadapi masa depan yang tidak pasti jika tidak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, terutama dalam hal alokasi belanja iklan.
Krisis Media Massa dan Upaya Penyelamatan
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi media massa adalah penurunan jumlah pengunjung situs dan aplikasi berita.
Ninik menyebutkan bahwa tren pendapatan media menurun drastis, dan banyak perusahaan media terpaksa mengurangi jumlah jurnalis untuk beradaptasi dengan proyeksi bisnis yang tidak menentu.
BACA JUGA:AMSI Awards 2024: Menyoroti Inovasi dan Keberlanjutan di Industri Media Siber
Situasi ini diperparah dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat terhadap platform digital global seperti Google, Meta, X (sebelumnya Twitter), dan TikTok sebagai sumber informasi utama.