Menjaga Keberlanjutan Media Massa di Tengah Disrupsi Digital: Fokus Belanja Iklan Pemerintah untuk Media

Rabu 28-08-2024,17:13 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Media sosial dan platform digital global kini memegang kendali utama dalam distribusi berita, menggeser peran yang sebelumnya dimiliki oleh media massa tradisional. 

BACA JUGA:Dewan Pers Tetapkan Anggota Komite Pelaksana Perpres No.32/2024: Upaya Memperkuat Jurnalisme Berkualitas

BACA JUGA:Dewan Pers : Perpres 'Publisher Rights' Mendorong Pertumbuhan Media Kecil dan Menengah di Indonesia !

Laporan dari Reuters Institute for the Study of Journalism pada Januari 2024 menunjukkan penurunan drastis jumlah pengunjung situs berita, terutama ketika lalu lintas dari media sosial mengalami penurunan signifikan.

Perubahan ini juga mempengaruhi pola konsumsi informasi di kalangan masyarakat. 

Audiens kini memiliki banyak pilihan sumber informasi di internet, dan ekosistem digital dibanjiri dengan konten dari berbagai jenis, yang sering kali memiliki kualitas yang tidak setara dengan jurnalisme profesional. 

Media yang hanya mengandalkan berita tanpa memahami karakter platform digital dan kebutuhan audiens internet berisiko kehilangan pembaca dan pendapatan.

BACA JUGA:Dewan Pers Sebut Indeks Kemerdekaan Pers 2023 di Provinsi Sumatera Selatan Turun Drastis

BACA JUGA:Dr. Ninik Rahayu Terpilih sebagai Ketua Dewan Pers 2022-2025, Ini Profilnya

Krisis Identitas Media: Menghadapi Tantangan Digital

Tantangan yang dihadapi media massa tidak hanya sebatas disrupsi teknologi, tetapi juga krisis identitas di tengah perubahan yang cepat. 

Media yang dulunya memiliki peran sebagai sumber utama informasi kini harus bersaing dengan berbagai bentuk konten yang dihasilkan oleh influencer, YouTuber, dan buzzer. 

Mereka sering kali mengemas informasi dalam bentuk yang lebih menarik dan mudah diakses, meskipun akurasi dan kredibilitasnya tidak selalu dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam konteks ini, Ninik Rahayu menekankan bahwa peran media massa yang dijalankan oleh insan pers tidak dapat digantikan oleh para konten kreator di platform digital. 

Media massa memiliki tanggung jawab untuk memastikan akurasi dan kebenaran dalam setiap pemberitaan, sesuatu yang tidak selalu menjadi prioritas bagi para influencer atau kreator konten lainnya.

Ninik mengingatkan bahwa jika pemerintah dan masyarakat tidak mendukung media massa, terutama dalam hal alokasi belanja iklan, maka media akan menghadapi ancaman serius untuk bertahan hidup. 

Kategori :