Wilayah ini meliputi Kota Surakarta dan enam kabupaten di sekitarnya, yaitu Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, Sragen, Wonogiri, dan Boyolali.
Keistimewaan daerah ini terletak pada warisan budaya Jawa yang masih kental, serta potensi ekonomi yang besar.
Surakarta, atau yang lebih dikenal sebagai Solo, memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia, khususnya sebagai pusat kebudayaan Jawa.
Keberadaan Keraton Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran menjadi simbol kekayaan budaya dan sejarah di wilayah ini.
Sebagai calon ibu kota provinsi baru, Surakarta diharapkan dapat menjadi pusat administrasi dan kebudayaan yang lebih terfokus, mendukung pengembangan ekonomi lokal, dan memajukan pariwisata.
Potensi Ekonomi Daerah Istimewa Surakarta
Kabupaten-kabupaten di Soloraya memiliki potensi ekonomi yang signifikan, terutama di sektor pertanian, industri, dan pariwisata.
BACA JUGA: Pemanfaatan Gas Bumi Semakin Luas di Jawa Tengah Berkat PT PGN Tbk
Kabupaten Sukoharjo, misalnya, dikenal sebagai pusat industri tekstil dan memiliki potensi besar dalam sektor agribisnis.
Kabupaten Karanganyar, dengan latar belakang sejarahnya sebagai bagian dari Kadipaten Mangkunagaran, menawarkan potensi wisata alam dan sejarah yang menarik, termasuk kawasan wisata Tawangmangu dan Candi Sukuh.
Kabupaten Klaten terkenal dengan produksi gula dan menjadi salah satu sentra industri gula terbesar di Indonesia.
Selain itu, Klaten juga memiliki potensi dalam sektor pariwisata, seperti Candi Prambanan dan Umbul Ponggok, yang menarik wisatawan lokal dan internasional.
BACA JUGA:Otonomi Baru Daerah Istimewa Surakarta: Langkah Menuju Pemekaran Wilayah Provinsi Jawa Tengah