BPBD OKU Atasi 11 Kasus Karhutla Selama Kemarau

Jumat 30-08-2024,21:14 WIB
Reporter : Eco
Editor : Diansyah

BATURAJA, PALPOS.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), mengatasi sebanyak 11 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah itu selama musim kemarau tahun ini.

"Selama periode Juli-Agustus 2024 ada sebanyak 11 kasus karhutla terjadi di Kabupaten OKU," kata Kepala BPBD OKU Januar Efendi didampingi Manager Pusdalops, Gunalfi, Jumat 30 Agustus 2024.

Gunalfi mengatakan, peristiwa karhutla tersebut terjadi di sembilan desa meliputi Desa Pengandonan, Peninjauan, Karang Endah, Kedaton, Kungkilan, Batumarta Unit II, Kurup, Air Paoh dan Desa Pusar.

Menurut dia, desa-desa ini memang termasuk daerah yang dipetakan rawan terjadi karhutla saat musim kemarau karena masih banyak terdapat lahan pertanian dan perkebunan yang mudah terbakar saat musim kemarau panjang.

Sebagian besar peristiwa karhutla disebabkan oleh kelalaian oknum masyarakat yang membuang puntung rokok di sembarang tempat hingga memicu titik api. "Untuk lahan yang terbakar lebih dari 20 hektare (Ha)," katanya.

BACA JUGA:Personil BPBD OKU Bantu Evakuasi Korban Banjir di Muara Jaya

BACA JUGA:BPBD OKU Catat 10.816 Rumah Warga Terdampak Bencana Banjir

Beruntung peristiwa karhutla tidak sampai menimbulkan bencana kabut asap berkat kesigapan tim satgas di lapangan dalam memadamkan api hingga tidak menyebar luas.

Dalam melakukan pemadaman pihaknya didukung peralatan memadai mulai dari mesin pompa air, selang, mesin chainsaw, baju anti api, oksigen, masker doubel anti polusi hingga portbale wather tank yang disiapkan di setiap posko di wilayah itu.

"Kami juga menyiapkan sebanyak enam unit mobil tangki air untuk memadamkan api karhutla di wilayah Kabupaten OKU," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia kembali mengingatkan masyarakat agar tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat, terutama di lahan kering yang mudah terbakar karena dapat memicu karhutla.

"Masyarakat juga kami imbau tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar untuk mengantisipasi bencana kabut asap," ujarnya.

Kategori :