Fitur pengisian daya juga telah disempurnakan, dengan dukungan untuk pengisian cepat DC hingga 75 kW dan pengisian standar AC 11 kW, memastikan pengisian baterai lebih cepat dan efisien.
BACA JUGA:Menguak Kehebatan McLaren Artura Spider: Supercar Hibrida dengan Performa Tak Tertandingi!
Varian kedua, Cooper SE, hadir dengan performa yang lebih tangguh.
Ditenagai oleh motor listrik dengan daya 160 kW dan torsi 330 Nm, varian ini mampu melaju dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam waktu 6,7 detik.
Jarak tempuhnya pun lebih jauh dibandingkan varian Cooper E, yakni hingga 402 km berkat baterai berkapasitas 54,2 kWh.
Pengisian daya pada Cooper SE juga lebih cepat, dengan dukungan pengisian cepat DC hingga 95 kW dan pengisian AC 11 kW.
BACA JUGA:Menghadirkan Pengalaman Berkendara yang Tak Tertandingi dengan Chery Fulwin T11
BACA JUGA:Diluncurkan di Geneva Motor Show MG 3 dengan Desain Agresif, Teknologi Hybrid, dan Performa Unggul
Dengan spesifikasi ini, MINI Cooper Electric 2024 menjanjikan pengalaman berkendara yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menyenangkan dan penuh performa, sesuai dengan reputasi MINI sebagai mobil kecil yang lincah dan dinamis.
Namun, di balik gemerlap peluncuran MINI Cooper Electric 2024, BMW sebagai produsen MINI harus menghadapi tantangan serius terkait varian Mini Cooper SE EV 2 Door Hardtops.
Baru-baru ini, BMW mengumumkan penarikan kembali lebih dari 12.500 unit Mini Cooper SE EV 2 Door Hardtops model tahun 2020-2024.
Penarikan ini dilakukan karena ditemukan adanya risiko korsleting pada baterai bertegangan tinggi, yang dapat memicu kebakaran bahkan saat kendaraan tidak digunakan.
BACA JUGA:Suzuki Jimny Caribian Sang Petualangan Langka yang Abadi di Jalanan Indonesia
BACA JUGA:Legenda Toyota Starlet Dari Julukan si 'Bakpau' hingga GT Turbo yang Melegenda
Masalah ini pertama kali terdeteksi pada Oktober 2023, ketika sebuah unit Cooper SE terbakar di Amerika Serikat.