Konflik PKB-PBNU Memanas: Banser dan Garda Bangsa Siap Hadapi Perang

Rabu 04-09-2024,07:32 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

PALPOS.ID - Konflik PKB-PBNU Memanas: Banser dan Garda Bangsa Siap Hadapi Perang.

Konflik antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) semakin memanas, mengancam stabilitas internal organisasi dan potensi pecahnya bentrokan fisik antara kedua belah pihak. 

Ketegangan yang telah lama terpendam kini mengarah pada konfrontasi terbuka antara Banser dan Garda Bangsa, dua sayap pemuda yang berafiliasi dengan PBNU dan PKB.

Latar Belakang Konflik

Partai Kebangkitan Bangsa, yang didirikan oleh para ulama Nahdlatul Ulama (NU), kini berada di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin. 

BACA JUGA:PKB Diambang Perpecahan: Fungsionaris dan Kader Dorong Muktamar Ulang

BACA JUGA:Cak Imin Pasrahkan Jabatan Ketua Umum PKB kepada DPC: Kisah Dinamika Menjelang Muktamar PKB 2024

Namun, kepemimpinannya selama bertahun-tahun mulai menimbulkan keresahan di kalangan sesepuh dan anggota NU, yang merasa bahwa PKB telah menyimpang dari nilai-nilai dan prinsip yang ditanamkan oleh pendiri partai.

PBNU, sebagai organisasi induk NU, merasa bertanggung jawab untuk mengembalikan PKB ke jalur yang benar. 

Wacana ini semakin kuat setelah PBNU melihat berbagai kebijakan yang diambil oleh Cak Imin yang dinilai tidak sesuai dengan aspirasi warga nahdliyin, sebutan untuk warga NU.

Salah satu pemicu utama konflik ini adalah pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPR-RI terkait Penyelenggaraan Haji 2024. 

BACA JUGA:Konflik Internal PBNU dan PKB: Ancaman Perpecahan di Kalangan Kiai dan Pengasuh Pesantren

BACA JUGA:PKB Percepat Muktamar, PBNU Siap Rebut Kepemimpinan dari Cak Imin: Dinamika Internal dan Eksternal

Hak angket ini dianggap sebagai upaya untuk menguliti kebijakan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, yang juga adik dari Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf.

Pembentukan Pansus Hak Angket dan Implikasi Politiknya

Kategori :