Di bagian belakang, meskipun bentuknya masih sama, terdapat tambahan lis krom di sekitar rumah lampu.
Pada sekitar tahun 1976, lampu belakangnya mengalami perubahan dari yang tadinya kotak kecil menjadi kotak besar, namun bagian mukanya tetap sama.
Mazda 808 masuk ke Indonesia dengan mesin Mazda UB yang memiliki konfigurasi 4 silinder OHC 8 valve berkapasitas 1.500 cc dengan sistem karburator.
BACA JUGA:SsangYong Musso: SUV Berteknologi Mercedes-Benz yang Kini Tinggal Kenangan
BACA JUGA:Mesin 4JA1 Isuzu Panther yang Tangguh Kini diwariskan Kepada Isuzu Traga Berstandar Euro4
Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 64 hp pada 5.000 rpm dan torsi 105 Nm pada 3.000 rpm, dengan rasio kompresi 8,6:1.
Untuk menyalurkan tenaga mesin ke roda belakang, digunakan transmisi manual 4 percepatan dengan sinkromesh, yang merupakan teknologi umum pada zaman itu.
Suspensi depan Mazda 808 sudah cukup modern dengan penggunaan MacPherson strut, sementara bagian belakangnya masih menggunakan model per daun semi-eliptic yang terpasang pada bodi monokok.
Sistem kemudinya menggunakan model recirculating ball tanpa power steering, yang tentu saja menjadi standar pada masanya.
BACA JUGA:Mengapa Suzuki Ignis Tetap Diburu Meski Sudah Disuntik Mati?
BACA JUGA:Menjelajahi BYD Xia: Desain Elegan dan Fitur Futuristik dalam MPV Modern
Untuk keselamatan, rem depan sudah dilengkapi dengan cakram solid dengan booster, sementara rem belakangnya masih menggunakan tromol. Sebagai fitur opsional, Mazda 808 dilengkapi dengan radio AM/FM serta AC.
Di Indonesia, Mazda 808 hanya tersedia dalam bentuk sedan 4 pintu, yang dipasarkan oleh PT National Motor.
Meskipun demikian, di luar negeri, Mazda 808 memiliki banyak varian bodi, seperti coupé 2 pintu dan station wagon 5 pintu.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, varian sporty dari Mazda 808 ini adalah Mazda Savanna RX-3, yang memiliki ciri khas lampu depan bulat 4 buah dan grille depan yang menonjol.
BACA JUGA:BMW Tarik 12.500 Unit Mini Cooper Listrik Karena Masalah Baterai