Ini menjadikan total anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan IKN pada tahun 2025 mencapai Rp13,24 triliun.
Namun, alokasi anggaran ini tetap menuai kritik. Para analis menilai bahwa anggaran yang dihabiskan untuk IKN seharusnya digunakan untuk memperkuat sektor-sektor lain yang lebih mendesak, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur dasar di daerah-daerah tertinggal.
Hal ini karena pembangunan IKN dianggap belum memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat luas.
Celios: Kondisi Ekonomi Makro Tidak Mendukung IKN
Dalam laporan Celios, keberhasilan IKN hanya dapat dicapai jika kondisi ekonomi makro di Indonesia benar-benar mendukung.
Namun, sejauh ini, indikator makro ekonomi Indonesia menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran.
Salah satunya adalah inflasi yang belum sepenuhnya terkendali, pertumbuhan ekonomi yang melambat, serta rendahnya tingkat investasi asing di Indonesia.
Peneliti Celios menegaskan bahwa jika pemerintah tidak dapat memperbaiki kondisi makro ekonomi tersebut, maka IKN Nusantara akan terus menjadi proyek yang sulit untuk diwujudkan.
Selain itu, mereka juga menyoroti pentingnya kepercayaan investor yang sejauh ini belum tampak solid.
Banyak investor asing yang masih meragukan potensi keuntungan dari megaproyek ini, mengingat berbagai risiko yang menyertainya, termasuk ketidakpastian regulasi dan politik.
Kesimpulan: IKN Nusantara, Megaproyek dengan Masa Depan Tidak Pasti
Pembangunan IKN Nusantara, yang awalnya digadang-gadang sebagai simbol kebangkitan Indonesia di masa depan, kini tengah dihadapkan pada berbagai tantangan besar.
Penilaian Celios tentang kegagalan megaproyek ini mencerminkan realitas bahwa pembangunan infrastruktur yang masif tidak cukup untuk menjamin keberhasilan proyek sebesar IKN.
Tanpa dukungan dari ekonomi makro, inovasi teknologi, serta keterlibatan investor yang solid, IKN berisiko menjadi beban jangka panjang bagi perekonomian Indonesia.
Pemerintah saat ini dan yang akan datang harus berhati-hati dalam melanjutkan proyek ini, dengan mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial yang bisa ditimbulkan.
Pilihan untuk menambah utang demi melanjutkan IKN juga harus dipikirkan dengan matang, karena beban utang yang terus bertambah dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.