BACA JUGA:BYD Qin L Revolusi Mobil Listrik dengan Teknologi dan Desain Unik Futuristik
Meskipun beberapa negara seperti Norwegia dan Belanda masih mengalami pertumbuhan penjualan yang cukup baik, secara keseluruhan pasar Eropa tidak dapat menandingi kecepatan dan skala pertumbuhan yang terjadi di China.
Pembatasan perdagangan Uni Eropa juga berpotensi memengaruhi penjualan mobil listrik dari China di wilayah tersebut.
Uni Eropa baru-baru ini memperketat regulasi perdagangan dan memberlakukan tarif tambahan untuk produk-produk yang dinilai tidak mematuhi standar lingkungan dan sosial.
Kendaraan listrik asal China, meskipun diminati karena harganya yang relatif lebih terjangkau, berisiko terkena dampak dari kebijakan tersebut, yang dapat menurunkan daya saingnya di pasar Eropa.
3. Meningkatnya Permintaan Global untuk Kendaraan Listrik
Meskipun Eropa menghadapi beberapa kendala, permintaan global untuk kendaraan listrik terus meningkat.
Berdasarkan data dari lembaga riset Rho Motion, total permintaan kendaraan listrik secara global mencapai 9,8 juta unit sepanjang tahun 2024, meningkat 20 persen secara year-to-date (YTD) hingga Agustus.
Ini menunjukkan bahwa secara global, minat terhadap kendaraan listrik semakin tinggi, meskipun masih ada tantangan dari segi infrastruktur dan kebijakan di beberapa negara.
China, sebagai pemimpin pasar, tidak hanya berhasil memasarkan mobil listrik di dalam negeri, tetapi juga berhasil mengekspor produk mereka ke berbagai negara, termasuk Eropa dan Asia Tenggara.
Dengan harga yang lebih kompetitif dan teknologi yang semakin maju, mobil listrik asal China seperti BYD dan Wuling terus mendapatkan tempat di pasar internasional.
4. Penjualan Mobil Listrik di Indonesia: Produk China Merajai Pasar
Di Indonesia, mobil listrik buatan China juga mendominasi penjualan. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), merek asal China BYD memimpin penjualan mobil listrik secara wholesales, atau penjualan dari pabrik ke diler.
Di posisi pertama, BYD Seal mencatatkan penjualan sebanyak 1.251 unit, disusul oleh BYD Atto 3 dengan penjualan sebanyak 961 unit.
Merek-merek lain seperti Chery Omoda E5, BYD Dolphin, dan Wuling Air EV juga mencatatkan angka penjualan yang cukup baik.
Penetrasi mobil listrik asal China di pasar Indonesia ini menunjukkan betapa besarnya potensi kendaraan listrik di Tanah Air.